(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Panduan Pemberian Pakan Pembesaran Lele

Admin dkpp | 07 Februari 2020 | 2047 kali

Pakan yang merupakan komponen penting berperan sebagai sumber energi, memperbaiki sel-sel yang rusak, pertumbuhan, serta perkembangbiakan (reproduksi). Pakan pembesaran lele pertama kali dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk keberlangsungan aktivitas lele dalam penangkaran. 

Saat energi lele sudah cukup terpenuhi, zat yang terkandung dalam pakan pembesaran lele digunakan untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang sudah rusak. Jika fungsi tersebut sudah dipenuhi. Selanjutnya, zat dalam pakan tersebut berfungsi untuk membangun pertumbuhan tubuh ikan.

Pada saat kebutuhan pertumbuhan ikan sudah terpenuhi dan ternyata masih terdapat sisa zat dalam pakan, zat tersebut dapat digunakan untuk keberlangsungan reproduksi. Oleh karena itu, pakan yang Anda berikan harus memiliki jumlah nutisi dan zat yang sesuai jika Anda menginginkan pertumbuhan yang cepat.

Namun, bukan berarti Anda harus memberikan pakan bernutrisi tinggi dalam jumlah banyak. Anda harus bijak saat memberikan pakan. Jumlah pakan yang terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan ikan lele dan malah akan menambah beban pada modal produksi. Komposisi pakan dalam modal produksi cukup besar sekitar 60—70 persen.

Anda bisa menggunakan pakan buatan yang dibeli dari toko unggas atau poultry shop. Atau, Anda bisa mengunakan pakan buatan sendiri dari beragam jenis bahan organik, baik hewani maupun tumbuh-tumbuhan. Biasanya, bahan hewani yang sering digunakan untuk membuat pakan pembesaran lele adalah tepung tulang, tepung ikan, minyak ikan, dan minyak hati.

Sementara, bahan dari tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan adalah dedak halus, tepung daung, tepung jagung, dan tepung kedelai. Pakan buatan biasanya akan membutuhkan tambahan komponen mineral dan vitamin (terutama vitamin C) untuk memperlengkap kandungan gizi.

Jika Anda ingin memberikan pakan pelet, perhatikan penggunaannya. Pelet yang beredar di pasaran ada dua macam, yaitu pelet terapung dan pelet tenggelam. Sebaiknya, gunakan pelet terapung karena pemberiannya bisa dikontrol. Pakan yang tidak dimakan oleh ikan akan terlihat mengapung. Pakan harus rutin diberikan, jika telat akan menimbulkan sifat kanibalisme pada ikan 

Pakan pelet berkualitas memiliki kandungan protein lebih dari 31 persen. Semakin tinggi protein pakan, semakin bagus kualitas pakan tersebut. Ukuran pakan pelet yang diberikan harus sesuai dengan ukuran bukaan mulut ikan. Dengan begitu, semakin besar ukuran bukaan mulut, akan semakin besar pula pakan yang diberikan.

Untuk memperlengkap gizi ikan, pakan pembesaran lele biasanya tidak hanya pakan pelet, tetapi diberikan juga tambahan seperti cacahan daging bekicot atau keong mas, ikan rucah, sosis bekas, belatung, dan ayam tiren yang sudah direbus atau dibakar.

Sumber : https://www.pertanianku.com/panduan-pemberian-pakan-pembesaran-lele/