(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

NYEGARA GUNUNG, BULELENG KEMBANGKAN KONSEPSI PENGELOLAAN TERPADU DARAT DAN LAUT

Admin dkpp | 19 Juli 2013 | 994 kali

Sebagai kabupaten yang memiliki laut terluas di Bali maka tidak salah jika Buleleng sangat memperhatikan pembangunan wilayah lautnya. Sejak tahun 2011 Kabupaten Buleleng sedang membangun kawasan konservasi perairan. Berbeda dengan kabupaten lainnya di Indonesia yang juga sedang mengembangkan kawasan konservasi perairan, kawasan konservasi perairan yang dibentuk di Kab.Buleleng justru muncul dari inisiasi masyarakat desa sehingga pemerintah kabupaten tinggal memformalkan inisiasi-inisiasi yang ada.

Kawasan Konservasi Perikanan (PPK)  yang telah dicadangkan di Kabupaten Buleleng memiliki luas sebesar 14.040,83 Ha yang terdiri dari 3 kawasan yaitu Taman Wisata Perairan Buleleng Timur (perairan dari DesaTembok sampai Desa Pacung), Taman Wisata Perairan Buleleng Tengah (perairan kawasan pariwisata lovina tepatnya dari DesaTukadmungga sampai perairan desa Sulanyah) dan Taman Wisata Perairan Buleleng Barat (meliputi perairan Desa Pemuteran). Untuk lebih mengoptimalkan pengelolaan kawasan konservasi perairan dimaksud maka Pemerintah Kab.Buleleng bekerjasama dengan masyarakat  desa, dan didukung oleh beberapa NGO seperti Yayasan Alam Indonesia Lestari  (LINI) Reef Check Indonesia (RCI), Conservation International Indonesia (RCI) serta stakeholder terkait sedang menyusun Rencana Pengelolaan dan Zonasi KKP Buleleng.

Dalam acara sosilisasi penyusunan rencana pengelolaan dan zonasi yang dilakukan di Dinas Perikanan dan Kelautan Kab.Buleleng (18/07), Kadiskanla Kab.Buleleng, Ir. NyomanSutrisna, MM mengatakan bahwa rencana pengelolaan dan zonasi ini akan menjadi acuan yang lebih jelas dalam pengelolaan perairan di Kab. Buleleng khususnya lagi bagaimana mengelola laut di Buleleng untuk tetap lestari tentunya dengan memperhatikan aspek nyegara gunung. Pengelolaan dilaut tentunya tidak bisa dilepaskan dari pengelolaan didaratnya, demikian Ir. NyomanSutrisna, MM memaparkan lebih lanjut.

Astari, Kasi Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Prop. Bali yang juga turut hadir dalam acara ini sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan di Buleleng. Ibu Astari mengatakan bahwa Buleleng memang selalu terdepan dalam pengelolaan lautnya, saat di wilayah lain belum memiliki rencana strategis pengelolaan wilayah pesisir, Kab. Buleleng pada tahun 2009 telah memiliki Peraturan Bupati mengenai Pengelolaan Wilayah Pesisir. Bahkan saat ini Buleleng juga sudah memilikiran perda zonasi wilayah pesisir, semoga ranperda ini bisa segera menjadi perda tentunya.

Pengembangan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) merupakan salah satu strategi penting yang diharapkan dapat membantu upaya pengelolaan sumberdaya pesisir khususnya pada sektor perikanan dan pariwisata berkelanjutan, demikian dikatakan oleh Iwan Dewantama dari Conservation International Indonesia, sebuah  LSM international yang beberapa tahun terkahir aktif membantu Pemerintah Kab. Buleleng dalam mengembangkan kawasan konservasi perairan.