Dalam ajang Lake Buyan Festival 2014, ngelawar sebagai salah satu tradisi di Bali harus dijaga dan dilestarikan. Berkenaan dengan hal tersebut, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng mengadakan lomba membuat lawar dan sate lilit. Lomba ini dilaksanankan pada hari ke-2 Lake Buyan Festival (21/6). Lomba diikuti oleh 30 peserta dari kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) dan kelompok pengolah dan pemasar (poklahsar) ikan. Lomba kali ini khusus menggunakan bahan baku ikan hasil budidaya kelautan dan perikanan. Kebanyakan peserta lomba menggunakan daging ikan seperti ikan lele, cumi-cumi, dan paling banyak menggunakan ikan terbang.
Ir. Nyoman Sutrisna, MM selaku Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng mengatakan bahwa lomba ngelawar kali ini memang khusus dirancang menggunakan ikan maupun hasil laut lainnya, yang biasanya bahan baku lawar menggunakan daging babi, ayam atau kuwir, disini kita buat beda, selain juga upaya pelestarian tradisi Bali tetap terjaga. “Kali ini lawar yang dibuat oleh peserta tidak menggunakan darah, yang biasanya tercampur pada lawar yang sering ditemui” imbuhnya.
Lomba dimulai pukul 09.00 wita di Wantilan Danau Buyan Desa Pancasari. Para peserta lomba terlihat begitu sigap meracik bumbu-bumbu, daging ikan, dan bahan-bahan lainnya yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu untuk menghasilkan lawar serta sate lilit dengan cita rasa yang tinggi. Asap mengepul dan bau daging mulai tercium di sekitaran areal Danau Buyan ketika para peserta mulai membakar sate lilit di atas bara api. Aroma yang menggiurkan menarik perhatian para pengunjung untuk melihat dan mencoba masakan para peserta. Selain mengutamakan cita rasa, tampilan lawar dan sate lilit dibuat se-inovatif mungkin agar menarik perhatian.
Setelah tim juri melakukan penilaian, akhirnya Ir. Ni Putu Suastini, MSi selaku ketua tim mengumumkan pemenang lomba. Juara I diraih oleh pokdakan Sindhu Sara, ds. Banyuning, disusul oleh poklahsar Mawar Kuning, ds. Sangsit sebagai juara II, dan juara ke III pokdakan Nirmala, ds. Banjar. Masing-masing mendapatkan hadiah berupa uang tunai, piagam, dan piala. Untuk juara harapan I,II,dan III berturut-turut adalah pokdakan Ulam Bingin Sari, ds. Temukus; poklahsar Sekar Wangi, ds. Pacung dan poklahsar Dharma Karya, ds. Subuk. Masing-masing memperoleh hadiah berupa uang tunai dan piagam. (Adm)