(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

KUALITAS GARAM, TUJUAN PROGRAM PUGAR TAHUN 2015

Admin dkpp | 01 Juli 2015 | 786 kali

Potensi sumber daya alam yang cukup lengkap dimiliki Kabupaten Buleleng, diantaranya potensi di bidang pertanian, pariwisata, industri kecil, perikanan – kelautan serta potensi lainnya, dapat dikelola secara optimal guna meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat. Di Tahun Anggaran 2015, Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Buleleng yang berperan menggerakkan sektor perikanan kelautan telah memperjuangkan dana tambahan ke pusat. Dana sebesar 1,486 Milyar rupiah, melalui Dirjen KP3K KKP telah digelontorkan  berupa program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR).

Untuk memberikan pemahaman mengenai kebijakan, konsep, mekanisme, ataupun informasi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan PUGaR, Diskanla melaksanakan sosialisasi. Sebanyak 50 orang mengikuti sosialsasi ini, diantaranya dari Bappeda, BPMPD, Dinas Kopdagprin, Dinas PU, BPS, Camat Gerokgak, Perbekel Pemuteran dan Pejarakan, Koordinator PPL, Pendamping Teknis PUGaR, Konsultan Manajemen, Ketua KUGAR, dan LSM Bhakti Pertiwi.

Bertempat di Ranggon Sunset, Selasa (30/6) jam 09.00 Wita, sosialisasi dibuka oleh Kepala Diskanla Ir. Nyoman Sutrisna, MM. sekaligus sebagai narasumber, yang menjelaskan kebijakan dan strategi PUGaR. Disebutkan, Kebijakan PUGaR tahun 2015 diarahkan kepada teknologi tepat guna Geomembran/Gioisolator, peningkatan akses permodalan,akses kemitraan dan pemasaran garam sertapengenalan korporatisasi usaha garam. Selanjutnya dikatakan, jenis bantuan Geoisolator,peralatan dan mesin, gudang, jalan, irigasi dan jaringan, serta rumah kaca, menjadi program tahun 2015. “tujuannya adalah meningkatkan produktivitas lahan dan kualitas garam dari petambak garam rakyat dan pengolah garam rakyat,” imbuhnya.

Dilanjutkan kemudian pemaparan oleh Nyoman Sandi selaku Ketua Koperasi LEPP-M3 Putra Mina Samudra, sebagai pemateri kedua. Dipaparkan mengenai pengembangan akses permodalan dan pemasaran garam melalui koperasi. Giliran terakhir diberikan kepada Ketua Kelompok Uyah Buleleng, Desa Pemuteran  I Wayan Kanten, yang memaparkan tentang strategi trade mark garam pyramid sebagai produk garam berciri khas Buleleng.

Disela-sela pemaparan materi oleh para narasumber, terjadi tanya jawab yang begitu intens dengan peserta sosialisasi. (adm)