(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

10 ANGGOTA POKLAHSAR BULELENG KUNJUNGI SENTRA PEMINDANGAN KLUNGKUNG

Admin dkpp | 22 April 2015 | 794 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng yang memiliki motto, Buleleng SMILE, berupaya menerapkannya dalam berbagai program dan kegiatan. Salah satu program dan kegiatan yang menyentuh masyarakat, adalah kegiatan pengolahan dan pembinaan mutu hasil perikanan. Dibawah binaan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Buleleng, sebanyak 10 orang anggota poklahsar di kabupaten Buleleng diajak melakukan study ke Kabupaten Klungkung. Study dilakukan dengan menyasar sentra pemindangan di Desa Kusamba, dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota poklahsar di bidang diversifikasi olahan hasil perikanan.

Study yang dilakukan selama satu hari, Selasa (21/4) dipimpin langsung oleh Sekretaris Diskanla Kab. Buleleng, Ir. Jon Benni Ariatman, MAP. Rombongan yang tiba di sentra pengolahan, jam 11.30 Wita diterima oleh Gede Tirtayasa, selaku Kabid Pengembangan Usaha Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Klungkung.

Dalam pertemuan ini, Jon Benni menyampaikan maksud dan tujuan kunjungannya, yaitu untuk mengetahui lebih jauh tentang pengelolaan sentra pemindangan yang ada di Kabupaten Klungkung. “Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kelompok pengolah pindang yang ada di Kabupaten Buleleng” imbuhnya.

Sementara itu, Gede Tirtayasa, dalam sambutannya menyampaikan keberadaan sentra pemindangan dengan rinci dan jelas. Dikatakan bahwa, Desa Kusamba merupakan desa nelayan dengan hasil tangkapan ikan yang cukup banyak, dan hasilnya banyak dimanfaatkan oleh ibu-ibu nelayan untuk diolah menjadi pindang. Dengan adanya pengolah pindang yang cukup banyak, “Pemkab Klungkung mengapresiasi kegiatan pemindangan dengan membangun sentra pemindangan diatas lahan seluas 30 are” ungkapnya.

Lebih lanjut, dijelaskan pula mengenai jumlah pengolah, klasifikasi pemindang, sarana yang digunakan, jenis bahan baku yang digunakan, dan jenis olahan lainnya. Selain itu, jumlah bahan baku yang digunakan hingga mencapai 15 Ton perhari, yang didatangkan dari Negara, Benoa, Karangasem, dan bahkan sampai Jawa sebanyak 13 Ton dan sisanya dari Desa Kusamba sendiri. (admin)