Ikan koi merupakan ikan hias yang banyak diminati oleh masyarakat, terutama masyarakat Jepang. Mereka percaya bahwa ikan ini dapat memberikan keuntungan atau kebahagiaan bagi pemiliknya. Namun dalam pemeliharaannya, kualitas ikan koi harus tetap terjaga, misalnya seperti kualitas warna ikan koi itu sendiri. Semakin cerah warna ikan dan pola warna yang sempurna, ikan koi tersebut akan laku di pasaran dengan harga yang tinggi. Bahkan, dalam perlombaan-perlombaan yang sering diadakan pehobi ikan ini pun terkait dari kualitas warnanya.
Walau penelitian tentang nutrisi dan pakan ikan sudah banyak dipelajari, sebagian besar informasi tentang kebutuhan pakan ikan tidak spesifik mengarah untuk ikan hias. Ikan hias sendiri memiliki keunikan dengan keanekaragaman warna dan pola warna yang banyak. Keberhasilan dalam perdagangan (tingginya harga) sangat tergantung pada kecerahan warnanya. Warna adalah salah satu faktor utama, yang menentukan harga ikan hias di pasar dunia. Warna kulit adalah salah satu kriteria kualitas yang paling penting untuk menentukan nilai pasar spesies ikan hias bernilai tinggi seperti ikan mas koi (Cyprinus carpio).
Warna kulit ikan terutama disebabkan oleh adanya kromatofora yang mengandung pigmen seperti melanin, pteridin, purin, dan karotenoid. Warna yang muncul pada ikan hias ini berasal dari pengendapan karotenoid dalam jaringannya. Karotenoid adalah sumber utama pigmentasi pada ikan hias tropis, menghasilkan berbagai warna seperti warna kuning, merah, dan lainnya. Bahan tersebut umumnya diperoleh melalui organisme kaya kandungan karotenoid dalam rantai makanan akuatik. Karotenoid hanya disintesis oleh tanaman, fitoplankton (mikroalga), zooplankton, dan crustacean. Dengan begitu, produktivitas primer di kolam secara langsung memengaruhi pigmentasi kulit ikan karena adanya ketersediaan pakan alami atau pakan hidup untuk sintesis senyawa ini.
Pakan berkarotenoid dan karotenoid-protein kompleks adalah sumber utama dalam pigmentasi kulit dan otot ikan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan warna kulit dan daging dalam budidaya ikan koi, ikan harus memperoleh tingkat karotenoid optimal dalam pakan.Sumber karotenoid alami yang umum digunakan adalah tepung wortel, sedangkan sumber karotenoid sintetis banyak ditemukan dalam bentuk astaksantin, lucantine red, lucantine pink, carophyl pink, dan lain-lain. Penambahan bahan alami seperti tepung wortel dan bahan sintetis seperti carophyl pink dan campuran keduanya dalam pakan untuk meningkatkan kualitas warna pada ikan mas koi belum banyak diinformasikan.
Pakan dibuat dengan menggunakan bahan baku berupa tepung ikan, tepung kedelai, dedak, terigu, minyak kelapa sawit, minyak ikan, vitamin mix, mineral mix, binder CMC (Carboxy Methyl Cellulose), dan ditambah sumber karotenoid tepung wortel dan carophyl pink sesuai dosis yang ditetapkan, yaitu 100 mg/kg karotenoid dalam pakan. Pakan yang dibuat dalam bentuk pelet.Campuran bahan karotenoid alami bersumber dari tepung wortel dan sintetis dari carophyl pinkpaling ekonomis untuk diaplikasikan dalam pakan ikan mas koi karena tidak berbeda nyata dengan penggunaan bahan baku sintesis saja. Kualitas warna kulit ikan koi yang menggunakan pakan campuran tepung wortel dan carophyl pink rata-rata kuning menuju jingga hingga merah dengan kepekatan dan kecerahan yang semakin tinggi.
Sumber : https://www.pertanianku.com/tingkatkan-kualitas-warna-ikan-koi-dengan-cara-ini/