(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Teknologi Budidaya Ikan dengan Sistem Aquaponik

Admin dkpp | 25 Mei 2016 | 8384 kali

Berbagai cara budidaya ikan air tawar semakin inovatif seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan. Salah satunya adalah teknik budidaya aquaponik, aquaponik  merupakan kombinasi antara akuakultur dan hidroponik  dalam lingkungan yang sinbiotik,  dimana keduanya saling membutuhkan satu sama lain (simbiosis mutualisme). Aquaponik memanfaatkan limbah dari ekosistem budidaya ikan menjadi sarana untuk tumbuh bagi tanaman-tanaman hortikultura begitupun sebaliknya. Ikan menghasilkan amoniak yang merupakan nutrisi bagi tanaman, tanaman menatralisir atau mengurangi amoniak yang dapat meracuni ikan. Kadar oksigen dipelihara dengan berlangsungnya daur ulang air.

Sistem ini muncul sebagai  jawaban dari permasalahan semakin sedikitnya mendapatkan sumber air yang sesuai untuk budidaya ikan, khususnya di lahan sempit. Keuntungan lain dari system ini  hasil yang didapatkan optimal, komoditi yang dihasilkan lebih organik karena tidak menggunakan pestisida sehingga aman untuk dikonsumsi. Pemakaian air yang hemat serta lahan yang relatif tidak luas menyebabkan pemilihan lokasi dapat dilakukan dimana saja.

Kolam-kolam yang digunakan dengan metode aquaponik tidak diperlukan pemupukan dan pengapuran seperti kolam pada umumnya, jika dipupuk maka tidak akan bermanfaat karena air yang mengandung pupuk akan difilter sehingga menjadi lebih bersih. Demikian pula dengan penagpuran tidak diperlukan dalam teknologi ini. Agar ikan yang  dipelihara dapat berkembang dengan baik maka pemberian pakan buatan mutlak dilakukan.

Ikan yang biasanya dibudidayakan menggunakan system ini adalah ikan air tawar seperti ikan mas, nila, gurami, lele, patin dan lain sebagainya, sedangkan  tanaman yang digunakan adalah tanaman pokcoy, sawi, kangkung, selada dan lain-lain, tanaman yang digunakan sudah disemai dan dipelihara terlebih dahulu hingga mencapai ukuran yang ideal untuk dipinsahkan ke media filter. Filter/ media yang biasa  digunakan adalah batu apung karang, arang kayu, kerikil, ijuk, pecahan genting dan lain sebagainya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem akuaponik adalah pengecekan level air terutama saat masih awal tanam.

 

Referensi:

Nugroho, Estu, Sutrisno. 2008. Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik. Bogor: Penebar Swadaya.

Sumber gambar : ideusahabisnis.com

Download disini