Makanan ikan patin adalah salah satu hal yang harus anda perhatikan pada budidaya ikan patin. Pemberian pakan yang tepat dan benar berpengaruh terhadap pertumbuhan berat, kualitas dan kesehatan ikan patin.
Pemberian pakan juga berpengaruh terhadap biaya operasional yang akan anda keluarkan dalam budidaya ikan patin. Karena itu, manajemen pakan ikan patin harus direncanakan secara seksama.
Untuk meningkatkan berat dan mempercepat pertumbuhan pada budidaya ikan patin, pemberian pellet setidaknya harus diberikan sekitar 4 kali dalam sehari. Pemberian pellet ini, sesuai dengan ukurannya, diberikan mulai benih ditebar hingga patin telah siap dipanen. Dosis pakan per 12500 ekor tebaran adalah 50 kg/bulan.
Pada bulan kedua pakan yang disediakan adalah 150 kg, sementara pada bulan ketiga 300 kg. Setelah itu anda bisa mengurangi pellet dan menambahkan pakan alternative untuk menekan biaya.
Makanan ikan patin sebagai alternative pellet pabrikan ada dua jenis. Pertama adalah pakan yang bisa dikonsumsi langsung seperti sisa makanan, limbah roti atau biscuit, ikan rucah dan sebagainya. Pemberian pakan jenis ini diberikan pada bulan keempat.
Namun walaupun bisa diberikan secara langsung, ada hal syarat yang harus anda perhatikan yaitu pada ikan rucah singkirkan duri atau tulangnya terlebih dahulu. Pada makanan sisa, pastikan tidak pedas atau asam.
Jenis pakan yang kedua adalah pakan yang anda buat sendiri, menjadi seperti pellet pabrikan. Bahan-bahan untuk pellet homemade ini mudah dan murah. Misalnya, ikan asin, bekatul, dedak halus, ampas singkong, ampas tahu dan daun papaya.
Anda bisa menggunakan mesin pencacah atau menumbuk secara manual. Anda juga bisa memanfaatkan gilingan daging jika punya. Sebelum diberikan pada patin, adonan dari bahan diatas harus dijemur terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar air.
Makanan ikan patin diatas bisa anda buat sekaligus dalam jumlah banyak sebagai cadangan makanan selama beberapa bulan. Asalkan tingkat kekeringannya sempurna dan penyimpanannya baik pellet tidak akan cepat rusak.
Jangan ragu tentang kandungan gizinya, karena bahan-bahan seperti ampas tahu, ampas singkong, bekatul maupun ikan asin sangat baik dan kaya akan gizi. Pelet bikinan sendiri juga tentunya akan disukai oleh ikan patin yang anda budidayakan.
Jenis pakan tambahan alternative mana yang akan anda pilih tentu disesuaikan dengan kemampuan dan lokasi anda. Apabila anda tinggal di wilayah yang mudah untuk mendapatkan bahan-bahan makanan sisa tentu harus dimanfaatkan.
Demikian juga jika anda dekat dengan lokasi limbah ampas tahu dan sebagainya. Jika anda bisa membuat makanan ikan patin sendiri tentu akan sangat menghemat biaya budidaya ikan patin.