(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Pembudidaya Rumput Laut Di Buleleng Bertekad Jadi HEBAT- Hemat,Energik,Bangkit,Aktif, dan Bertanggung Jawab

Admin dkpp | 02 April 2018 | 856 kali

Sudah enam bulan terakhir, budidaya rumput laut di Dusun Sumber Pao, Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali mengalami mati suri. Sari Laut, nama kelompok pembudidaya ini, harus menelan ludah akibat rusaknya rumput laut yang dibudidayakan. Kerusakan ini dipicu oleh banyaknya serangan hama dan penyakit terutama pada bibit yang baru ditanam. Mulai dari dimakan ikan, hingga terjangkit penyakit ice-ice.Saat ini, yang tersisa hanyalah rentangan tali ris yang sebelumnya dipakai untuk mengikatkan bibit rumput laut. Budidaya rumput laut perlahan mulai dilupakan. Anggota kelompok Sari Laut berkurang, dan sebagian memilih beralih menjadi nelayan penangkap ikan demi mencukupi kebutuhan.

Sebagai upaya pengembalian kejayaan budidaya rumput laut di Sumberkima, WWF-Indonesia bekerja sama dengan lembaga lokal Peduli Alam dan Lingkungan (PILANG) dalam memberikan pendampingan Aquaculture Improvement program (AIP). AIP adalah program perbaikan budidaya rumput laut menuju praktik yang bertanggung jawab berdasarkan prinsip Better Management Practices(BMP).Proses perbaikan berdasarkan BMP ini tidak hanya mencakup teknis budidaya, tetapi juga pada penguatan internal organisasi kelompok. Salah satu aksi penguatan kelembagaan kelompok adalah melalui pelatihan manajemen organisasi kelompok, baik itu aspek kepemimpinan maupun administrasi.

 sebanyak 14 anggota kelompok Sari Laut yang tersisa, mengikuti pelatihan di di Gedung Sekretariat Kelompok Sari Laut. Pelatihan ini melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Buleleng, Pasar Benih Ikan Sanggalangit, dan Pemerintah Desa (Pemdes) Sumberkima.

Melalui materi pelatihan yang dibawakan, Ni Made Indrawati, Koordinator PILANG, mengajak pembudidaya belajar mengenai manajemen kepemimpinan dalam usaha penguatan dan pengembangan organisasi kelompok. Pembudidaya pun dibekali dengan keterampilan manajemen administrasi dan keuangan kelompok

 “Dari awalnya harga rumput laut kami Rp.9000/kg jadi Rp.4000/kg, harus diperbaiki dan jangan sampai ketika cuaca buruk dan kami gagal panen, tidak ada pemasukan,” ungkap salah satu pembudidaya. Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh anggota kelompok Sari Laut untuk menyampaikan tak hanya hambatan, tetapi juga harapan mereka.Diskusi yang aktif pada pelatihan hari itu juga diwarnai dengan pembuatan slogan bagi kelompok Sari Laut. “Kita itu HEBAT! Hemat, Energik, Bangkit, Aktif, dan Bertanggung Jawab!” seru para pembudidaya, menghafal slogan baru mereka.
 
”Semoga kelompok Sari Laut dapat cepat bangkit, sesuai dengan semangat HEBAT-nya,” ungkap Koordinator PPL Kabupaten Buleleng, Maria Niken, di akhir acara. “Selamat mengorganisir kelompok dengan baik, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,” tambahnya.

Melalui pelatihan ini, diharapkan setiap pembudidaya mampu bertanggung jawab sesuai tugasnya masing-masing. Baik bertanggung jawab dari segi kepemimpinan, maupun bertanggungjawab dari segi administrasi keuangan. Menjadi HEBAT, bagi kelompok Sari Laut, dimulai kembali hari itu.

Sumber :https://www.wwf.or.id/?55302/Pembudidaya-Rumput-Laut-di-Buleleng-