Kembang telang sering ditanam sebagai tanaman hias karena bentuk bunganya yang unik dengan perpaduan warna biru dan putih. Nama tanaman ini berbeda-beda di setiap daerah, misalnya saja bunga biru, bunga telang, dan saya ma gulele. Nama ilmiah tanaman ini adalah Clitoria ternatea.
Kembang telang merupakan tanaman memanjat atau melata tidak beraturan dengan rimpang berkayu. Batang tanaman berbulu atau terkadang gundul. Daun tanaman menyirip 5—7 helai, berbentuk lonjong, menjorong, hingga hampir membundar. Bagian yang paling mudah dikenali adalah bentuk bunganya yang sangat khas, perpaduan antara putih kehijauan dan bagian pinggiran bunga yang berwarna biru.
Bagian tanaman yang bisa dijadikan obat herbal adalah daunnya. Daun kembang telang mengandung saponin, polifenol, dan finotin. Kandungan tersebut bisa digunakan untuk mengobati penyakit bengkak dan bisul.
Herba ini sudah sering digunakan sebagai tanaman obat pada pengobatan tradisional selama berabad-abad. Herba ini bisa berfungsi sebagai penambah daya ingat, nootropic, antistres, anxiolytic, antidepresan, antikonvulsan, agen penenang, dan obat penenang.
Di Asia, bagian bunga kembang telang digunakan untuk pewarna makanan alami yang menyehatkan. Misalnya, pada masakan Melayu bunga ini digunakan untuk memberikan warna pada beras ketan.
Di Thailand, bunga ini dijadikan pewarna minuman biru manis yang disebut nam dok anchan, kadang juga diberikan dalam minuman jeruk untuk meningkatkan keasaman dan mengubah warnanya menjadi merah muda hingga ungu. Di Burma, bunga ini sering dicelupkan ke dalam adonan untuk digoreng.
Tanaman ini berasal dari Asia tropis dan sudah menyebar hampir di seluruh daerah tropika. Di Indonesia sendiri tanaman ini cukup mudah dijumpai karena sering ditanam sebagai tanaman hias atau sengaja ditanam sebagai tanaman obat. Anda juga bisa menjumpai tanaman ini di taman-taman kota atau taman rekreasi.
SUMBER: https://www.pertanianku.com/khasiat-herbal-kembang-telang-yang-jarang-diketahui/