(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Cara Tepat Pengendalian Penyakit Ikan Patin Budidaya

Admin dkpp | 04 September 2018 | 21677 kali

Serangan dari virus dan bakteri akan menyebabkan ikan patin menderita berbagai penyakit. Namun, pembudidaya dapat bernapas lega karena saat ini telah dilakukan berbagai penelitian mengenaipengendalian penyakit ikan patin peliharaan.

Dengan berpegang kepada pedoman pengendalian yang tepat, penyakit ikan patin tidak lagi membuat pusing pembudidaya karena dapat disembuhkan. Menurut penelitian, penyakit ikan patin disebabkan oleh dua hal, yaitu infeksi dan non-infeksi.

Penyakit yang disebabkan infeksi adalah penyakit yang timbul karena gangguan dari organisme patogen. Sementara, penyakit non-infeksi adalah penyakit yang timbul karena faktor bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini termasuk pada penyakit yang tidak menular. 

Penyakit yang disebabkan infeksi

Infeksi biasanya berasal dari organisme patogen seperti parasit, jamur, bakteri, dan virus. Beberapa budidaya ikan patin masih mengalami kendala yang disebabkan oleh penyakit infeksi. Berikut ini beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi beserta cara pengendaliannya.

  • Penyakit parasit

Salah satu parasit penyebab penyakit pada ikan patin adalah dari bangsa protozoa dari jenis Ichthyoptirus multifilis Foquet. Jenis parasit ini akan menyebabkan ikan patin memiliki penyakti yang bernama penyakit white spot atau bintik putih. Sesuai nama penyakitnya, gejala yang ditimbulkan adalah adanya bintik berwarna putih pada lapisan lendir kulit.

Untuk dapat mengendalikan penyakit ini, dapat dilakukan dengan menyiapkan metil biru atau methilene blue konsentrasi 1% dengan dosis satu gram metil biru untuk dilarutkan pada 100 cc air.

Kemudian, ikan yang sakit ditempatkan pada bak air bersih, lalu ditempatkan di larutan metil biru tersebut. Biarkan ikan berada di larutan selama 24 jam. Pengobatan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak tiga kali selang satu hari.

  • Penyakit jamur

    Penyakit jamur banyak ditemui pada ikan yang sebelumnya memiliki luka badan. Luka yang tidak kunjung sembuh ditambah dengan air yang tidak bersih mengakibatkan jenis jamur yang bernama Saprolegnia sp. dan Achlya sp. dapat dengan mudah menyerang kesehatan ikan.

    Gejala yang timbul adalah adanya beberapa benang halus seperti kapas, berwarna putih hingga kecokelatan yang tumbuh pada penutup insang. Penyakit ini dapat dicegah dengan mengondisikan air kolam tetap bersih. Untuk pengobatannya, dapat merendam ikan pada larutan malachyt green oxalate sebanyak 2—3 g/m air (1 liter) selama 30 menit. Ikan yang sakit diobati sebanyak 3 kali selama 3 hari berturut-turut.

    • Penyakit bakteri

    Bakteri yang menyerang adalah jenis Aeromonas sp. dan Pseudo-monas sp., dan termasuk pada penyakit yang menular. Ikan yang sakit akan mengalami pendarahan pada bagian dada, perut, atau pangkal sirip. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan merendamnya di dalam larutan kalium permanganat (PK) 10—20 ppm selama 30—60 menit.

    • Penyakit non-infeksi

    Penyakit non-infeksi ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keracunan makanan ataupun karena kekurangan gizi. Gejala yang timbul beragam, di antaranya ikan yang lemas, berenang megap-megap di permukaan air, ikan kurus dengan kepala kelihatan lebih besar, serta kurang lincah.Bila telah parah, ikan akan berenang terbalik dan mati. Untuk mengobatinya, dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan air. Misalnya, mengganti air dengan air yang mengalir agar sisa makanan yang sudah basi dapat keluar dari kolam.

Sumber : https://www.perikananku.com/cara-tepat-pengendalian-penyakit-ikan-patin-budidaya/