Budidaya ikan lele merupakan salah satu budidaya di bidang perikanan yang terus berkembang. Ini dikarenakan teknologi budidaya lele yang realtif mudah di kuasai masyarakat. Beberapa tahun kebelakang sistem yang dipakai dalam budidaya lele adalah sistem autotrof. Namun cara itu mempunyai kelemahan yaitu keterbatasan dalam memanfaatkan limbah budidaya.
Bioflok bisa diartikan sebagai gumpalan ( flok ) dari berbagai campuran heterogen mikroba ( plankton, protozoa, fungi ), partikel, polimen organik, koloid dan kaiton yang saling berinteraksi dengan sangat baik di dalam air.
Prinsip dasar dari sistem bioflok ini adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang di dalamnya berisi senyawa karbon ( C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N) menjadi massa slugde berbentuk bioflok dengan cara memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan/flok yang mengubah biopolymer sebagai bioflok. Dalam penerapnnya dalam budidaya perairan dalam hal ini budidaya lele, teknologi bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi nitrogen organik yang tidak beracun. nitrogen yang sudah diubah ini bsia digunakan untuk pakan lele, sehingga lebih hemat biaya.
Setelah kamu mengetahui apa itu sistem bioflok, kini saatnya menambah pengetahuan kamu tentang cara budidaya lele menggunakan sistem bioflok.
Yang harus pertama dibuat tentu saja kolam untuk menampung ikan lele. Karena kolam sebagai rumahnya ikan, maka diperlukan syarat-syarat khusus agar tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan lele bisa maksimal. Secara umum ada 4 jenis kolam yang biasa digunakan oleh sebagian besar pembudidaya, yaitu
Dari keempat itu yang banyak dipakai adalah bahan dari terpal karena lebih efisien ( gampang bongkar pasang ) dan hemat biaya.Untuk pembahasan kali ini, saya akan membahas kolam lele dengan terpal khususnya kolam terpal bulat.
Cara pembuatan kolam terpal bulat
Setelah semuanya telah disiapkan, kini saatnya kita buat kolam terpal bulatnya.
Kolam ikan lele sudah kita buat, kini saatnya mempersiapkan air untuk pembesaran lele. Masukan air dengan ketinggian kira-kira 80-100 cm. Di hari ke dua, masukan probiotik 5ml/m3. Hari ketiga masukan prebiotik : molase 250 ml/m3, pada malam harinya taburkan dolomite 150/200g/m3. Setelah semuanya tercampur, diamkan media pembesaran lele selama 7 hingga 10 hari. Baru di hari ke 11 lakukan penebaran benih ikan lele.
Sebelum melakukan penebaran benih, perlu diperhatikan terlebih dahulu kualitas benih lele. Benih harus dari induk unggulan, harus sehat denagn ciri-ciri gerakan aktif, organ tubuh lengkap, bentuk proposional dan ukuran serta warna sama. Setelah penebaran benih selesai, tambahkan prebiotik 5 ml/m3 keesokan harinya.
Sebelum benih ikal lele berukuran 12 cm, setiap 10 hari sekali masukan probiotik sebanayak 5 ml/m3, ragi tempe satu sendok makan per m3, ragi tape 2 butir/m3. Pada malam harinya tambahkan dolomite sebanyak 200-300 gram/m3 (diambil airnya saja). Setelah ukurannya melebihi 12 cm, per 10 sehari sekali masukan probiotik 5 ml/m3, ragi tempe ditambah menjadi 3 sendok makan/m3, ragi tempe jeuga ditambah 6-8 butir/m3 dan di malam harinya taburkan dolomite 200-300 gram/m3. Selama masa pembesaran ikan lele, pemberian pakan adalah hal yang wajib dilakukan. Yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan adalah, pilih pakan yang berkualitas, ukuran pakan disesuaikan dengan mulut ikan lele. Pemberian pakan diberikan pada pagi – sore hari dengan dosis 80% dari daya kenyang. Setiap seminggu sekali jangan diberi pakan atau dipuasakan. Pakan di campur probiotik dan kurangi dosis pakan jika sudah terbentuk flok.
Kebutuhan akan konsumsi ikan lele tiap tahun terus meningkat. Untuk daerah Jabodetabek, per hari dibutuhkan kurang lebih 120 ton ikan lele. Selain itu, tingkat ekspor juga terus mengalami peningkatan. Beberapa negara tujuan ekspor di antaranya, Italia, Perancis, Jepang dan Korea. Permintaan yang begitu banyak belum bisa diimbagi dengan jumlah produksi. Tentu ini adalah sebuah peluang bisnis yang sangat menjanjikan.Maka dari itu, dengan berbagai keunggulan sistem bioflok, diharapkan para petani bisa meningkatkan omzet hingga 8x lipat bila dibandingan dengan cara konvensional.
Sumber : hhtps://www.bagi-in.com/cara-budidaya-lele-bioflok/