(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal

Admin dkpp | 21 Juni 2018 | 19201 kali

Ketika keterbatasan lahan menjadi penghalang untuk pemeliharaan ikan, maka budidaya ikan patin adalah pilihan menarik yang bisa diambil. Dewasa ini, makin sulit untuk mencari lahan potensial sebagai kolam-kolam besar ikan. Jika memilih patin, tak ada alasan lagi mengenai kurangnya lahan. Selain itu, cara ternak patin sangat mudah untuk diterapkan. Kita bisa melakukannya di luar atau dalam ruangan. Tentunya, kita juga tak butuh lahan dan tanah berukuran luas karena cara budidaya yang diterapkan adalah penggunaan kain terpal. Banyak orang mengakui bahwa teknik beternak patin dengan kolam terpal sangat efektif dan menghemat biaya. Sementara itu, ikan ini masih menempati posisi penjualan yang cukup tinggi.

Sebelum mengembangkan teknik budidaya patin di kolam terpal, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai keunggulan dari metode tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ikan patin selalu laku di pasaran. Hal ini menyediakan peluang besar bagi para pemula yang ingin mengembangkan ternak patin. Keunggulan lain ialah karena ikan patin selalu beradaptasi pada berbagai tingkat keasaman air (pH). Jika dibandingkan dengan pemeliharaan patin di kolam tanah, harapan hidup di kolam terpal lebih tinggi sekitar  80 persen. Akibatnya, ikan patin selalu mampu untuk menyesuaikan di berbagai tipe air dengan tingkat keasaman berbeda. Tentunya, teknik beternak dengan kolam terpal akan memudahkan peternak untuk memantau kondisi dan perkembangan ikan, selain sangat murah dan menghemat air.

Tips Pengelolaan Kolam Patin Terpal

Nah, bagaimana cara beternak ikan patin di kolam terpal? Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mencapai hasil optimal.

Pertama adalah pemilihan tipe dari kolam terpal. Ada 4 tipe kolam yang masing-masing bisa dipilih sesuai anggaran dan pertimbangan lokasi. Keempat tipe tersebut antara lain adalah:

  • Kolam keseluruhan
  • Kolam tembok dilapisi terpal
  • Kolam tanah dilapisi terpal
  • Kolam terpal instan

Kedua adalah kesiapan alat-alat pendukung untuk kolam patin terpal. Anda harus menyiapkan beberapa perlengkapan seperti pompa air, blower, paralon (bisa diganti dengan selang), ember, penjaring untuk memanen benih (krakat/waring).

Berikutnya, kita akan membahas perihal teknik pembesaran dan pembibitan. Sebelum Anda akan menyebarkan benih, isilah kolam terpal dengan air pada ketinggian maksimal 20 cm. Hingga hari ke 5, tambahkan volume air secara bertahap. Setelah itu, sebarkan bibit sesuai dengan ukuran kolam. Sebagai contoh, sebarkan kira-kira 20 ribu pada kolam berukuran 2x1x0,5 meter untuk pembenihan awal.

Selama kira-kira hingga sebulan, benih-benih tersebut harus diberi pakan cacing sutra atau kutu air yang telah dibersihkan dalam air disinfektan. Sebenarnya, memelihara ikan patin sangatlah mudah, asalkan Anda rajin melakukan pengecekan dan pengontrolan di masa-masal awal pemeliharaan. Untuk memanen pun Anda tinggal menggunakan kantong plastik sebagai krakat.

Karakteristik Patin

Bisnis peternakan patin memang masih diandalkan oleh sebagian masyarakat. Jika Anda berminat, ada baiknya untuk mengetahui beberapa karakteristik penting dari ikan ini. Masyarakat awam biasa mengenali ikan ini sebagai lele atau catfish. Ikan ini bisa menyesuaikan setiap kandungan oksigen di dalam air tempat mereka hidup. Jadi, tak perlu repot mengganti atau mengalirkan dalam waktu berdekatan. Meski demikian, Anda masih perlu menguras dan mengisinya dengan air baru. Untuk penyesuaian suhu, ikan ini memang agak kesulitan untuk beradaptasi. Namun Anda bisa memastikan suhu sekitar 28 hingga 30 derajat celcius untuk masing-masing kolam. Oleh sebab itu, kadang-kadang cara teraman ialah dengan membangun kolam terpal di dalam ruangan.

Patin juga dikenal sebagai salah satu hewan nokturnal. Mereka selalu bersembunyi di lubang-lubang atau dasar air. Tak heran jika warna kolam cenderung gelap akan memudahkan mereka untuk hidup. Aslinya, ikan ini memang menetap di dasar air dan memakan binatang-binatang kecil di sekitarnya. Biasanya, patin akan keluar dari sarangnya di malam hari atau sinar matahari meredup. Nah, ada satu hal penting ketika Anda akan menyebarkan bibit-bibit di awal. Anda harus memperhatikan kondisi cuaca. Sangat tidak disarankan jika Anda berniat melakukan penyebaran benih pada pergantian musimm hujan atau kemarau. Sementara itu, bibit patin sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan cuaca dan mudah mati jika ada perubahan suhu mendadak.

Manfaat dan Keuntungan Lebih dari Ternak Patin

Bagaimana pun juga, budidaya patin memang kian diminati oleh masyarakat. Terbukti dengan banyaknya tambak yang dibangun dan dikelola secara mandiri. Lebih dari itu, pengembangan ternak patin akan sangat jauh dari risiko hama karena Anda bisa membangun kolam di dalam ruangan. Anda juga bisa memindahkan kolam ke lahan-lahan baru yang Anda anggap lebih potensial. Sebagai menu makanan, ikan ini memiliki rasa khas dan mengandung protein hampir 70 persen. Tentunya, akan ada banyak keuntungan finansial dan kesehatan jika Anda bisa mengelola ikan patin di kolam terpal dengan aman dan stabil.

Sumber : http://1001budidaya.com/budidaya-ikan-patin/