Perkembangbiakan Ikan Nila
tidak seperti ikan pada umumnya, ikan nila mampu mencapai dewasa pada umur 4 hingga 5 bulan. Mereka juga sudah mulai berkembang biak pada umur 1 hingga 2 tahun. Pada saat umur ikan mencapai 1 tahun pertamannya berat badan mereka rata-rata sudah mendekati 1kg per ekor. Saat berkembang biak mereka bisa menghasilkan larva ikan sekitar 1200 sampai 1500 sekali memijah (kawin).
Ketika hal itu terjadi ikan nila jantan akan membuatkan tempat untuk larva berupa sarang di dasar kolam. Sang jantan akan menjaganya dengan agresif. Ikan jantan akan menjadikan sarang tersebut sebagai daerah kekuasaanya. Banyak orang memilih membudidayakan ikan nila menyadari nilai lebih termasuk berat badan yang mencapai 1kg dan perkembangan yang cepat tersebut.
Pertumbuhan Ikan Nila
Hal penting yang perlu anda ketahui saat membudidayakan ikan ini adalah pertumbuhan ikan ini sangat tergantung dari pengaruh suhu dan pH didalam air. Suhu air baiknya berkisar antara 20-30 celcius dengan kadar pH 7-8. Selain itu, pertumbuhan ikan nila sangat dipengaruhi oleh pakan. pakan juga akan berpengaruh untuk mempercepat perkembangbiakan ikan nila.
Meskipun ikan nila termasuk kedalam jenis ikan omnivora yaitu pemakan segala, anda tetap harus memperhatikan dengan teliti. Makanan alaminya saat masih usia benih berupa lumut dan plankton. Saat usianya berkembang maka anda bisa memberikan pelet. Jika memberikan pakan buatan untuk budidaya ikan nila ini pastikan mengandung protein sekitar 25%. Ini jelas lebih hemat dari budidaya ikan lele dan ikan mas yang membutuhkan kandungan protein tinggi di pakannya pada kisaran 30% – 45%.
Tips Memilih Benih Ikan Nila
Baik cara budidaya ikan nila atau budidaya apapun pemilihan benih merupakan faktor yang sangat krusial/penting terhadap keberhasilan pembudidayaan. Pada ikan nila anda harus memperhatikan bibit ikan yang dibudiayakan, sebaiknya pilih yang berkelamin jantan. Karena ikan nila jantan perkembangbiakannya lebih cepat 40% dibandingkan ikan betina.
Sebaiknya anda tidak mencampur bibit ikan nila antrara jantan dan betina. Karena ikan nilah termasuk jenis ikan yang mudah berkembang biak. Ketika dicampur maka mereka akan sering bertelur dan energi mereka akan habis untuk berkembang biak sehingga akan berpengaruh terhadap berat badan ikan nantinya ketika dipanen. Jika ingin membuat pembibitan sebaiknya sediakan kolam pembibitan sendiri.
Membuat Kolam Ikan Nila
Ketinggian kolam minimal adalah 30 cm dari permukaan air sehingga benih ikan ini tidak akan loncat atau kabur dari kolam. Kolam tanah sangat mudah di buat. Dengan menggunakan kolam tanah banyak sumber makanan alami yang bisa di dapat ikan. Anda juga bisa memilih membuat kolam bata semen maupun kolam terpal sebagai kolam anda. Kesemuanya itu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tentunya. Anda bisa memilih jenis kolam yang cocok untuk lingkungan anda.
Bagi anda yang memilih menggunakan kolam tanah berikut ini langkah-langkahnya:
1. Buat galian kolam dan keringkan dengan membiarkannya terjemur matahari sekitar 3-7 hari. Itu hanya acuan tergantung cuaca di sekitar anda. Patokan pengeringan dan penjemuran kolam bisa dihentikan ketika tekstur tanah kolam terlihat retak-retak. Namun tidak sampai mengeras seperti batu dan saat diinjak masih menyisahkan bekas.
2. Langkah berikutnya yaitu membajak tanah dengan cangkul atau alat lainya. Tanah yang dicangkul antara 10 cm permukannya saja. Jika anda mendapati kotoran berupa plastik, kerikil, dan lainnya sebaiknya di bersihkan.
3. Jika kondidi kolam merupakan kolam bekas pakai/ bekas dikuras biasaanya tingkat keasamannya tinggi (alias pH rendah kurang dari 6). Sedangkan yang direkomendasikan untuk budidaya ikan nila pH air berkisar antara 7-8 pada tanah kolam. Kita bisa menetralkannya dengan dolomit atau kapur pertanian. Takaran pengapuran dikonsisikan dengan kondisi pH. Jika pH tanah dikisaran 6 membutukan kapur 500 kg/ha. Apabila pH tanah kolam dikisaran 5-6 sebanyak 500-1500 kg/ha. Sedangkan untuk kolam dengan pH tanah 4-5 sebanyak 1-3 ton/ha. Tebarkan kapur di kolam secara merata sekitar dan biarkan 2 sampai 3 hari.
4. Langkah berikutnya adalah pemberian pupuk. Hal ini bertujuan untuk memberikan nutrisi pada tanah dan biota air maupun tanaman air. Sehingga nantinya akan menjadi pakan alami untuk ikan nila. Anda bisa menggunakan jenis pupuk organik untuk dasarnya seperti pupuk kandang atau kompos. Takarannya berkisar antara 1 sampai 2 ton per hektar. Sebarkan pupuk pada kolam dan diamkan selama 1 mingguan. Jika dirasa masih kurang bisa ditambahkan pupuk jenis urea 50 sampai 70 kg/ha dan TSP 25 sampai 30 kg/ha lalu biarkan 1 sampai 2 hari.
5. Cara budidaya ikan nila berikutnya adalah memasukan air pada kolam. Lakukan secara bertahap yaitu sampai ketinggian 10-20 cm dibiarkan 3 sampai 5 hari. Tujuannya agar sinar matahari mencapai dasar kolam dan memberi kesempatan ekosistem air terbentuk seperti tumbuhnya tanaman air serta biotanya. Kemudian dilanjut dengan menambah air sampai ketinggian 60 hingga 75 cm.
Memasukan Benih Ikan Nila
Setelah mempersiapkan kolam, anda kini bisa menebarkan benih ikan nila kekolam. Dalam penebaran ini, anda perlu memperhatikan bahwa per m2 dibutuhkan sebanyak 15 hingga 30 ekor. Akan tetapi, anda juga perlu melakukan pengadaptasian pada ikan ke kolam agar ikan tersebut bisa hidup dengan nyaman di kolam yang sudah anda persiapkan tersebut. Agar bibit ikan merasa nyaman di lingkungan baru sebaiknya dengan cara memasukan wadah yang dibuka tutupnya dan biarkanlah ikan tersebut keluar dengan sendirinya.
Cara budidaya ikan nila selanjutnya tak lupa anda juga perlu memperhatikan pemeliharaan. Seperti memperhatikan tingkatan oksigen, kejernihan, serta pH airnya. Jika anda memperhatikan kondisi air dan kondisi ikan, anda akan mendapatkan hasil panen yang cukup bagus. Untuk panen, anda bisa melakukannya dalam rentang waktu 4 hingga 6 bulan karena pada umur ini biasanya ikan memiliki bobot hingga 500 gram per ekor.
Sumber :https://www.masbroo.com/cara-budidaya-ikan-nila.html