(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Budidaya Nila di Kolam Kecil Sebagai Solusi Lahan Sempit

Admin dkpp | 26 Oktober 2018 | 1902 kali

Budidaya ikan nila di lahan sekitar rumah yang sempit memerlukan kreativitas Anda dalam penerapannya. Apabila hal itu bisa dilakukan dengan baik, dapat menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan dan menguntungkan. 

Namun, bagaimana cara memelihara ikan nila di kolam kecil dengan hasil maksimal?

Saat ini masyarakat sudah semakin cerdas, yakni dengan mengoptimalkan kondisi yang ada supaya bisa lebih efektif dan efisien. Salah satunya, yaitu memelihara ikan nila di kolam kecil dengan membuat kolam ikan berupa kolam terpal. 

Mengapa harus kolam terpal? Dengan memanfaatkan terpal, Anda tidak usah menyediakan lahan yang begitu luas. Disamping itu, tidak harus menggali tanah dalam-dalam. Berikut akan dijabarkan secara singkat cara memelihara ikan nila di kolam kecil dengan memanfaatkan kolam terpal.

Persiapan kolam

Kolam harus dibuat dengan kedalaman kira-kira 50—75 cm supaya tersedia ruang yang memadai buat ikan nila berkembang biak secara sempurna. 

Konstruksi kolam terpal

Jika kedalaman kolam sudah mencapai 50 cm, Anda harus memadatkan dasar kolam dan di pinggir kolamnya dibuat tanggul yang dikuatkan dengan batu bata. Selain itu, beri batu bata pada dasar kolam supaya dasar kolam jadi keras dan rata. Kemudian beri sekam secara merata, lalu terpal dapat dipasang segera untuk menghindari kehilangan air.

Pastikan terpal terikat secara baik di pinggir-pinggir kolam dengan memberinya batu bata di atas pinggiran terpal supaya terpal tidak gampang berubah keadaan bentuknya yang dapat mengakibatkan kebocoran air.

Isilah kolam dengan air sesudah semuanya terpasang dengan baik sekaligus untuk memeriksa ada atau tidaknya kebocoran. Selanjutnya, kolam dikeringkan kembali untuk tahapan persiapan berikutnya. 

Pembibitan atau pembenihan

  • Benih ikan nila dapat dibeli di Dinas Perikanan setempat atau toko-toko benih ikan.
  • Benih yang baik memiliki ukuran 5—10 cm.
  • Benih dipilih yang sehat dengan cara memerhatikan kelincahan mereka saat bergerak.
  • Periksa sistem pengisian dan pembuangan air sesudah kolam dikeringkan lagi dan pinggiran kolamnya diperkuat.
  • Sebelum diisi kembali dengan air, lapisan dasar kolam ditaburi dengan kapur sebanyak 25 gram—1 kg per m2 dan pupuk kandang sebanyak ½ kg per m2 barulah kolam kembali diisi dengan air.
  • Sebelum bibit ikan nila ditebar, air harus dibiarkan tergenang selama 5—7 hari hingga tumbuh plankton.
  • Setelah itu, bibit ikan nila dapat ditebarkan dengan kepadatan 5—10 ekor per msupaya bibit ikan nila bisa tumbuh dengan sehat dan cepat.
  • Berikan pakan pelet ikan setiap hari dengan kandungan karbohidrat (70%), lemak (70%), protein 20—30%, dan dedaunan.
  • Setelah berumur 6 bulan ikan nila dapat dipanen dengan berat berkisar 400—600 gram sehingga telah layak dikonsumsi.
  • Beberapa ikan nila jantan dan betina yang sehat dipilih dan dipisahkan ke kolam tersendiri untuk pembibitan.

Sumber : https://www.pertanianku.com/budidaya-nila-di-kolam-kecil-sebagai-solusi-lahan-sempit/