(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Memahami Kebiasaan Ikan Gurami di Alam Bebas

Admin dkpp | 08 September 2021 | 7659 kali

Ikan gurami sudah populer sebagai salah satu jenis ikan air tawar yang lezat dan bernutrisi. Permintaan gurami seakan tidak pernah padam. Tak heran, usaha budidaya ikan ini terus berkembang hingga saat ini. Di alam bebas Anda bisa menemui ikan di perairan yang tenang seperti di rawa, situ, waduk, atau danau. Ikan tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 800 m dpl. Pertumbuhan berlangsung dengan baik di suhu 24—28°C. Jika suhu di kawasan tersebut berada di bawah 15°C, pertumbuhan ikan menjadi terhambat. Selain itu, sistem reproduksinya juga akan terganggu.

Tak hanya di air tawar, ternyata gurami juga bisa hidup di perairan payau seperti di daerah Jakarta Barat, Kamal, dan Tegal Alur.Gurami memiliki alat pernapasan tambahan berupa labirin. Alat tersebut membuat ikan dapat bertahan di kondisi perairan yang minim. Gurami terkenal sebagai ikan yang malas, tetapi ikan ini bisa bergerak dengan gesit ketika ada benda yang sering dianggap sebagai pakannya.

 

Umumnya, gurami merupakan hewan herbivora atau pemakan tumbuhan. Namun, sejak larva, gurami lebih menyukai pakan alami seperti cacing sutera, rotifer, dan infusaria. Setelah beberapa hari, benih gurami memakan larva insekta, krustaea, dan zooplankton. Setelah beberapa bulan, benih baru akan mengincar tumbuhan air yang lunak. Ikan gurami dewasa biasanya memakan tumbuh-tumbuhan air seperti daun talas, daun pepaya, daun singkong, kangkung, atau daun lamtoro. Namun, ternyata daun pepaya tidak bagus untuk induk gurami karena bisa merusak kantong telur.

Gurami biasanya memijah di sepanjang musim kemarau, tetapi gurami yang dibudidayakan dapat memijah sepanjang tahun sehingga tidak bergantung pada musim. Ikan yang sudah siap memijah memiliki kebiasaan untuk membuat sarang dari ijuk atau rumput, kemudian sarang tersebut disembunyikan di antara rerumputan atau tanaman. Induk biasanya akan membuat sarang berdiameter 30—38 cm. Pada saat pemijahan, telur-telur akan dimasukkan ke sarang dan sarang tersebut dijaga oleh induk jantan. Setelah proses pemijahan selesai, induk jantan akan pergi dan sarang yang sudah berisi telur dijaga oleh induk betina.