Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menetapkan target nilai ekspor perikanan untuk 2022 meningkat menjadi USD7,13 miliar. Rencananya, target tersebut akan dicapai dengan beberapa upaya, beberapa di antaranya memasifkan program terobosan dan menggelontorkan bantuan pemerintah untuk mendorong produktivitas.
“Di tahun 2022 penangkapan terukur akan diimplementasikan, begitu juga dengan pengembangan budidaya orientasi ekspor, serta pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal. Insya Allah, target peningkatan nilai ekspor hasil perikanan yang sudah ditetapkan dalam Indikator Kerja 2022 bisa tercapai,” terang Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar seperti dilansir dari kkp.go.id.
Nilai ekspor perikanan hingga November 2021 tercatat mencapai USD5,15 miliar. Prognosa hingga akhir 2021 sebesar USD5,45 miliar. Komoditas unggulan ekspor meliputi udang, tuna-cakalang-tongkol, cumi-sotong-gurita, rajungan-kepiting, dan rumput laut.
Negara utama tujuan impor komoditas kelautan dan perikanan asal Indonesia berdasarkan nilainya adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, ASEAN, dan Uni Eropa.
Antam menerangkan, di tahun ini akan ada perubahan tata kelola, khususnya di bidang perikanan tangkap yang akan dijalankan dengan kebijakan penangkapan terukur. Kebijakan tersebut akan diterapkan di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI). Aktivitas penangkapan ikan akan diatur dalam sistem kuota dan zonasi penangkapan.
“Arahan Bapak Menteri sudah jelas, bahwa ekologi harus jadi panglima. Jadi, kebijakan itu untuk memastikan populasi ikan kita terjaga dalam jangka waktu panjang,” ungkap Antam.
Antam meyakini, perbaikan tata kelola ini dapat menimbulkan pertumbuhan ekonomi. Di samping itu, mutu dan kualitas produk perikanan Indonesia akan meningkat. Dengan begitu, produk perikanan dan kelautan akan lebih mudah diterima di pasar domestik dan internasional.
Perbaikan tata kelola juga dilakukan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan dan kegiatan di ruang laut. PNBP KKP hingga 31 Desember 2021 tercatat sekitar Rp1,1 triliun.
Kepala Biro Perencanaan, Ishartini, memaparkan, KKP akan menyalurkan sejumlah bantuan pada 2022. Bantuan tersebut berfungsi untuk mendorong produktivitas nelayan, pembudidaya, dan petambak garam.
Beberapa bantuan yang akan disalurkan adalah 75 unit kapal perikanan ukuran 5 GT, 1.000 unit alat penangkapan ikan, Jaminan Hari Tua untuk 1.000 nelayan, bantuan 151,9 juta ekor benih, bantuan 102,5 ribu ekor indukan, 319 unit bioflok, 35 unit bantuan ekskavator, dan 300 unit chest freezer.
Sumber : https://www.pertanianku.com/strategi-kkp-untuk-capai-ekspor-perikanan-sebesar-usd713-miliar-di-2022/