Lele dumbo dan lele sangkuriang terkenal sebagai lele unggul yang telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Kedua lele tersebut sama-sama berasal dari hasil rekayasa genetik dengan beberapa sifat unggulnya.
Pada dasarnya kedua jenis lele ini sama-sama bagus dibudidayakan, hanya saja Anda perlu memerhatikan kekurangan dan kelebihan dari tiap jenis lele unggul tersebut untuk disesuaikan dengan kondisi yang Anda miliki. Untuk Anda yang sedang bingung memilih jenis lele dumbo atau lele sangkuriang untuk diternakkan, simak ulasan berikut ini.
Lele dumbo
Lele dumbo atau Clarias gariepinus merupakan hasil persilangan antara lele lokal Afrika dan lele lokal Taiwan. Kepala dumbo terlihat pendek, bentuk tubuhnya bulat panjang, mulutnya agak lebar dan lonjong, ukuran matanya sedang, kulitnya berwarna hitam kecokelatan, serta di bagian tubuhnya berwarna putih.
Dumbo menurunkan sifat genetik dari induknya. Tingkat produktivitas lele ini terbilang cukup tinggi dengan daya tumbuh cukup sedang.
Lele dumbo mampu bertahan di kondisi cuaca ekstrem, seperti panas tinggi atau suhu dingin. Tingkat kanibalisme dumbo terbilang sedang.
Keunggulan lele ini terletak pada ukuran tubuh yang panjang bulat, produktivitasnya cukup tinggi, dan tingkat mortalitasnya rendah.
Sementara itu, kekurangan lele ini terletak pada proses perkawinan sedarah sehingga lele tidak bisa dikawinkan dengan lele yang berasal dari induk yang sama. Proses perkawinan menyebabkan kualitas lele cepat menurun sehingga lele mudah cacat, rentan terserang penyakit, dan tingkat adaptasinya rendah.
Lele sangkuriang
Lele sangkuriang atau Clarias sp berasal dari persilangan antara F2 betina dan F6 jantan. Bentuk kepala dan tubuh hampir sama seperti lele dumbo, hanya saja ukuran matanya kecil. Permukaan tubuh lele sangkuriang berwarna cokelat kemerahan, sedangkan bagian perutnya berwarna merah jambu muda.
Lele sangkuriang tidak menurunkan sifat genetik. Tingkat produktivitas serta pertumbuhannya terbilang cukup baik. Sayangnya, lele sangkuriang tidak bisa dibudidayakan di daerah sejuk hingga sedang.
Lele sangkuriang tidak bisa melakukan perkawinan saudara karena akan menyebabkan kualitasnya menurun, keturunannya mudah cacat, rentan terhadap penyakit, pertumbuhannya lambat, ukuran makin kecil, tingkat produktivitas telur rendah, dan kemampuan adaptasinya berkurang.