Setiap cara bertanam memiliki tantangan yang berbeda-beda karena penanganan yang dibutuhkan juga berbeda. Akuaponik merupakan cara bertanam yang memadukan sistem bertanam tanaman dan budidaya ikan. Pada sistem ini ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yakni pemberian air, probiotik, penebaran benih ikan dan pemberian pakan, serta cara menanam tanaman dan memelihara ikan.
Pemberian air
Setelah semua instalasi akuaponik terpasang dengan baik dan benar, wadah pemeliharaan ikan sudah bisa diisi oleh air dengan ketinggian 40—45 cm. Setelah itu, mesin pompa air dipasang pada tempatnya dan dihubungkan dengan aliran listrik sehingga sirkulasi air bisa berjalan dengan baik. Setelah air terisi, tambahkan cairan probiotik sebanyak 250 ml untuk memperbaiki biota air.
Instalasi akuaponik harus diperiksa secara berkala untuk mengidentifikasi kebocoran lebih dini. Pasalnya, kebocoran dapat menyebabkan debit air di dalam wadah berkurang.
Pemberian probiotik
Probiotik diberikan sejak pengisian air pertama kali. Penambahan probiotik dilakukan setiap 2—3 minggu sekali. Probiotik dapat diberikan dengan cara dicampur ke dalam pakan ikan.
Penebaran benih ikan dan pemberian pakan
Benih yang digunakan harus berkualitas dengan ciri-ciri sehat, tidak cacat, dan aktif bergerak. Begitupun dengan pakan, pakan yang digunakan harus berkualitas dan tidak kedaluwarsa. Kandungan protein di dalam pakan harus memenuhi kebutuhan gizi ikan.
Cara menanam, memelihara tanaman, dan memelihara ikan
Tanaman cukup ditanam dengan menggunakan gelas (netpot) yang sudah diberikan lubang sebanyak tiga buah. Media tanam yang digunakan dapat berupa arang batok/zeolite, biobal. Untuk tanaman kangkung, sebaiknya berikan alas berupa kain kasa sebagai tempat sanggahan bibit.
Kain kasa juga bisa digunakan untuk menyemai kemangi, tetapi fungsi kain kasa ini bisa diganti dengan pasir merah. Setelah itu, bibit tanaman ditebarkan secukupnya di atasnya.
Penebaran ikan
Penebaran harus dilakukan dengan hati-hati. Hal ini karena penebaran yang kasar dapat menyebabkan ikan stres. Benih harus diaklimatisasi terlebih dahulu.
Panen tananam
Cara panen dapat disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam. Misalnya, kangkung dapat dipanen dengan cara dipotong agar bisa dipanen hingga tiga kali sejak tanam. Untuk tanaman lain, bisa dipanen dengan dicabut hingga ke akar-akarnya. Sementara itu, untuk tanaman yang berbuah, cukup dipotong buahnya dengan gunting.
Sumber : https://www.pertanianku.com/kunci-sukses-bertanam-sayur-dengan-sistem-akuaponik/
Instalasi akuaponik harus diperiksa secara berkala untuk mengidentifikasi kebocoran lebih dini. Pasalnya, kebocoran dapat menyebabkan debit air di dalam wadah berkurang.
Pemberian probiotik
Probiotik diberikan sejak pengisian air pertama kali. Penambahan probiotik dilakukan setiap 2—3 minggu sekali. Probiotik dapat diberikan dengan cara dicampur ke dalam pakan ikan.
Penebaran benih ikan dan pemberian pakan
Benih yang digunakan harus berkualitas dengan ciri-ciri sehat, tidak cacat, dan aktif bergerak. Begitupun dengan pakan, pakan yang digunakan harus berkualitas dan tidak kedaluwarsa. Kandungan protein di dalam pakan harus memenuhi kebutuhan gizi ikan.
Cara menanam, memelihara tanaman, dan memelihara ikan
Tanaman cukup ditanam dengan menggunakan gelas (netpot) yang sudah diberikan lubang sebanyak tiga buah. Media tanam yang digunakan dapat berupa arang batok/zeolite, biobal. Untuk tanaman kangkung, sebaiknya berikan alas berupa kain kasa sebagai tempat sanggahan bibit.
Kain kasa juga bisa digunakan untuk menyemai kemangi, tetapi fungsi kain kasa ini bisa diganti dengan pasir merah. Setelah itu, bibit tanaman ditebarkan secukupnya di atasnya.
Penebaran ikan
Penebaran harus dilakukan dengan hati-hati. Hal ini karena penebaran yang kasar dapat menyebabkan ikan stres. Benih harus diaklimatisasi terlebih dahulu.
Panen tananam
Cara panen dapat disesuaikan dengan jenis tanaman yang ditanam. Misalnya, kangkung dapat dipanen dengan cara dipotong agar bisa dipanen hingga tiga kali sejak tanam. Untuk tanaman lain, bisa dipanen dengan dicabut hingga ke akar-akarnya. Sementara itu, untuk tanaman yang berbuah, cukup dipotong buahnya dengan gunting.
Sumber : https://www.pertanianku.com/kunci-sukses-bertanam-sayur-dengan-sistem-akuaponik/