(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

KJA Sistem Akuaponik Solusi Atasi Pencemaran Waduk

Admin dkpp | 31 Maret 2022 | 241 kali

Salah satu sumber pencemaran di Waduk Kaskade adalah keberadaan keramba jaring apung (KJA) yang dikelola oleh masyarakat. KJA tersebut menghasilkan sisa pakan dan sisa metabolisme ikan yang menjadi sumber pencemaran yang menyebabkan eutrofikasi. Untuk mengatasinya, KJA sistem akuaponik atau KJA SMART mulai diterapkan di waduk-waduk. KJA Smart merupakan teknologi budidaya ikan di dalam KJA yang ramah lingkungan sehingga mampu mencegah dan mengendalikan pencemaran. KJA model ini dikembangkan oleh Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM). SMART merupakan singkatkan dari Sistem Manajemen Air dengan Resirkulasi dan Tanaman. Teknologi ini mengadopsi sistem akuaponik yang sudah dimodifikasi sehingga bisa diterapkan di waduk dan danau.

Prinsip kerja resirkulasi air pada KJA memanfaatkan tumbuhan sebagai fitoremidator dan filterisasi yang dapat memperbaiki kualitas air. Saat melakukan kunjungan ke Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI), Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan, KJA yang mengadopsi model akuaponik diharapkan dapat menjadi solusi mengurangi limbah di Waduk Jatiluhur.

“Permasalahan yang ditemukan di lapangan memang harus segera ditangani dengan baik. KKP siap,” kata Trenggono seperti dilansir dari laman kkp.go.id. Kepala BRSDM, I Nyoman Radiarta, menjelaskan, BRSDM sudah menciptakan inovasi yang dinilai mampu mengurangi pencemaran di waduk dan danau. Salah satu inovasi tersebut adalah KJA SMART. Kepala BRPSDI, Iswari Ratna Astuti, mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelitian KJA SMART dengan jaring ganda di Waduk Jatiluhur. KJA menggunakan kolam yang terdiri atas tiga lapisan dan dilengkapi dengan penampung sisa pakan sehingga dapat mempermudah proses penyedotan.

Percobaan dilakukan dua kali. Percobaan pertama tanpa inkubasi sisa pakan. Percobaan kedua dengan pakan inkubasi sisa pakan selama satu minggu. Setelah itu, dilakukan pengamatan kualitas air setiap minggu. Sistem fitoremidiasi menggunakan tanaman hidroponik kangkung dan wetland dengan vetiver. Filter yang digunakan terdiri atas tiga lapisan, yakni pasir, ijuk, dan batu kapur. Berdasarkan hasil pengujian, KJA model ini diketahui memiliki berbagai keunggulan, yaitu sisa pakan dan sisa metabolisme ikan tertampung serta terendapkan di sistem penampungan sisa pakan, mengurangi beban pencemaran bahan organik, tanaman akuaponik dan wetland berfungsi sebagai fitoremidiasi polutan, menghasilkan produk tanaman organik, dan bisa menjadi destinasi wisata.

Sumber :  https://www.pertanianku.com/kja-sistem-akuaponik-solusi-atasi-pencemaran-waduk/