(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Pemupukan Berimbang Solusi Atasi Keterbatasan Pupuk

Admin dkpp | 19 April 2022 | 471 kali

Hingga saat ini kondisi pertanian di Indonesia masih terganjal masalah terbatasnya sarana pertanian seperti pupuk bersubsidi. Selain itu, permasalahan tentang pupuk juga sering muncul akibat mahalnya bahan baku pupuk karena diimpor dari luar. Salah satu solusi untuk mengatasi dua permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan pemupukan berimbang agar produktivitas tanaman meningkat, terutama untuk komoditas pangan seperti padi.

“Pupuk berkontribusi 25–40 persen terhadap target produksi. Namun sayangnya, jumlah pupuk yang tersedia masih terbatas. Perlu adanya pendekatan untuk mengefisiensikan penggunaan pupuk yang ada, yaitu dengan pemupukan berimbang,” terang Kepala Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian (BBSDLP), Dr. Husnain, M.P., M.Sc., seperti dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id.

Husnain melanjutkan, pemupukan berimbang dilakukan berdasarkan kondisi status hara tanah dan kebutuhan tanaman. Dengan begitu, petani dapat menghindari pencemaran lingkungan. Mengingat, pemupukan yang dilakukan tepat tanpa mengurangi produktivitas. Kadar unsur hara dapat diukur dengan Smart Soil Sensing Kit (S3K), perangkat uji, dan uji di laboratorium yang terakreditasi. Pemupukan seimbang juga perlu didukung dengan evaluasi dan reformulasi rekomendasi pupuk.

“Mendukung prinsip pemupukan berimbang ini, dilakukan pula evaluasi dan reformulasi rekomendasi pupuk majemuk NPK, yang semula 15-15-15 menjadi 15-10-12. Sehingga meminimalkan P dan K yang bahan bakunya masih diimpor,” jelas Husnain.

Husnain menjelaskan, reformulasi ini memiliki komposisi kadar N, P, dan K yang sesuai atau mendekati kebutuhan tanaman dan kondisi tanaman. Pupuk yang telah direformulasi dapat diaplikasikan untuk seluruh kondisi status hara tanah sawah.

Permasalahan pemupukan yang ada juga perlu didukung dengan updating data spasial berupa Peta Status Hara Tanah Sawah (skala 1:50.000). Pembaharuan data ini berguna untuk mencapai pengalokasian pupuk subsidi yang lebih tepat. Dengan begitu, penggunaan puppuk yang tersedia diharapkan jadi lebih efisien dan produktivitas tetap optimal sehingga akan mudah tercapai pertanian yang lebih maju, mandiri, dan modern.

Sumber : https://www.pertanianku.com/pemupukan-berimbang-solusi-atasi-keterbatasan-pupuk/