(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Deretan Program Penganekaragaman Pangan Nonberas

Admin dkpp | 08 April 2021 | 202 kali

Program penganekaragaman pangan nonberas bertujuan membiasakan masyarakat untuk mengonsumsi beraneka ragam makanan pokok selain beras. Dengan begitu, produksi tanaman pangan lainnya dapat meningkat sehingga program ketahanan pangan di masa depan akan terwujud. Produk pangan nonberas yang dikonsumsi harus aman dari kontaminasi sehingga produk pangan tersebut dapat membuat tubuh menjadi sehat. 

 

Balo binthe merupakan makanan campuran antara beras dan jagung dengan perbandingan 3:1. Menu makanan ini berasal dari Kabupaten Pahuwato dan Bualemo Gorontalo. Jagung digunakan dalam menu makanan ini karena mengandung gizi yang lebih baik dibanding beras. Kandungan vitamin, protein, dan energi di dalam jagung terbilang cukup tinggi, sedangkan kandungan kebutuhan karbohidrat dipenuhi dari beras. Balo binthe dibuat dengan cara menggiling jagung terlebih dahulu. Setelah itu, rendam selama ½ jam dan tiriskan. Campur jagung yang sudah digiling dengan beras dan masak seperti menanak nasi.

Illuy

Illuy merupakan bahan pangan yang berasa dari ubi kayu dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Dayak Agabag di Kalimantan Utara. Illuy tak hanya digunakan sebagai bahan pangan, tetapi juga dijadikan menu pelengkap pada acara adat.

Nasi bebilar

Nasi bebilar merupakan beras ubi jalar. Nasi ini mengandung vitamin, antioksidan, betakaroten, dan serat makanan yang cukup tinggi sehingga sangat cocok dijadikan pangan fungsional untuk mencegah kanker dan diabetes mellitus.Pembuatan nasi bebilar dilakukan dengan mengukus ubi jalar, kemudian ubi tersebut diuleni hingga berbentuk menjadi pasta. Pasta ubi jalar dicampur ke dalam beras yang sudah dicuci. Setelah itu, nasi ditanak. Jika cara pengolahan dilakukan benar, akan diperoleh butiran nasi berwarna merah ungu dengan cita rasa gurih.

Sumber : https://www.pertanianku.com/deretan-program-penganekaragaman-pangan-nonberas/