(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Sanitasi Kolam Koi yang Perlu Dilakukan

Admin dkpp | 01 April 2022 | 1024 kali

Kondisi air kolam ikan koi dapat mengalami perubahan selama masa perawatan karena adanya benda-benda asing seperti daun masuk ke kolam. Air menjadi faktor penting yang dapat menunjang kehidupan ikan koi. Itu sebabnya Anda perlu menerapkan sanitasi kolam ikan koi dengan benar agar kualitas airnya tetap terjaga. Berikut ini cara sanitasi kolam koi.

Serok daun yang mengambang

Daun-daun kering yang mengambang di permukaan air segera diambil dengan serokan. Bila tidak, bahan itu mengendap di dasar dan membusuk sehingga mengubah kualitas air. Buih atau busa di permukaan air juga segera diambil dengan memakai serokan lembut.

Atasi kotoran dan sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam

Kotoran atau sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam mengalami dekomposisi. Bila bahan ini tidak terurai sempurna, dapat menyebabkan bau kurang sedap yang disebut amonia dan bersifat racun. Kadar amonia 0,02 mg/l dapat menghambat pertumbuhan koi.

Peningkatan kadar amonia biasanya sejalan dengan tingginya kadar pH air. Indikasi kadar amonia tinggi dapat dilihat dari perilaku koi yang cenderung bergerombol di satu tempat, tutup insang bergerak lebih cepat, dan napasnya terlihat terengah-engah.

Permasalahan tersebut bisa diatasi dengan mengalirkan air ke bak filter yang berisi media bioball. Bila memakai sistem filter, filter perlu dibersihkan secara rutin 2–3 kali setiap bulan dengan cara backwash selama 5–10 menit. Caranya, dengan membuka kran di filter, lalu mengalirkan air kotor hingga habis. Air yang terbuang segera diganti dengan air baru.

Cara lainnya bisa dengan menyedot kotoran dengan selang plastik (sifon). Dengan sistem elevasi, kotoran mengalir melalui selang plastik. Untuk mempercepat cara tersebut, bisa memakai mesin pompa.

Ganti air secara rutin

Sebaiknya, air diganti secara bertahap, tetapi jumlahnya tidak lebih dari 25% dari volume kolam. Bila air terlalu banyak diganti, dikhawatirkan akan mengubah kadar nitrit di dalam air. Meskipun kadar racun nitrit lebih rendah dibanding amonia, bila nilai nitrit mencapai 0,5 mg/l, dapat menyebabkan stres pada koi. Cara penanganannya bisa menggunakan filter biologis.

Cek kondisi air secara rutin

Pengecekan dilakukan secara rutin seminggu sekali dengan test kit. Untuk mengantisipasi hadirnya penyakit yang bersumber dari bakteri atau jamur, teteskan obat-obatan, seperti antijamur ke dalam kolam. Jika dijumpai ikan menunjukkan gejala sakit, segera angkat, lalu pindahkan ke kolam karantina hingga sembuh. Hal ini bertujuan agar penyakit tidak menyebar ke koi lain yang masih sehat.

Sumber : https://www.pertanianku.com/sanitasi-kolam-koi-yang-perlu-dilakukan/