Ikan gurami merupakan salah satu ikan air tawar yang bernilai ekonomis tinggi dengan peminat yang cukup tinggi pula. Salah satu faktor penyebab mahalnya harga ikan gurami karena umurnya yang cukup lama hingga layak dijadikan santapan, yakni mencapai 2 tahun. Apakah ada trik khusus agar panen gurami bisa lebih cepat?
Ya, ada cara budidaya gurami yang membuat ikan itu bisa cepat besar dan siap panen. Cara ini akan membuat peternak ikan gurami memiliki keuntungan lebih besar. Habitat alami ikan gurami adalah perairan tawar, baik di rawa-rawa, danau, atau sungai (lubuk). Karena itu, menjaga ekosistem dalam budidaya ikan gurami adalah hal yang sangat penting.
Peternak dan ahli ikan gurami asal Tulungagung, Jawa Timur, Ir. K. Adi Sadewa mengatakan, dalam budidaya ikan gurami, sangat perlu menjaga kesetimbangan ekosistem.
“Kita harus mengondisikan habitat sesuai atau mendekati keadaan asli bagi ikan gurami. Pada dasarnya, memelihara ikan gurami itu seperti memelihara air,” ungkapnya.
Budidaya ikan gurami bisa dilakukan dalam kolam tembok/semen, kolam tanah, ataupun kolam terpal. Untuk lokasi pembudidayaan ikan gurami, sebaiknya dicari tempat yang tepat. Kolam ikan gurami haruslah cukup mendapat sinar matahari secara langsung.
Habitat asli ikan gurami berada di dataran rendah. Suhu normal habitat gurami berada di kisaran 25 hingga 28 derajat Celcius. Dari hasil penelitian, ikan gurami lebih cepat tumbuh di lokasi kolam dengan ketinggian maksimal 800 m di atas permukaan air laut (dpl). Derajat keasaman atau pH air juga harus mendapat perhatian.
“Harus dijaga agar pH berkisar 6,5 hingga 7,5,” tambah Adi.
Dalam kolam itu sebaiknya ada oksigen terlarut di atas 3. Amoniak (NH3-N) maksimal 1ppm (1mg/liter), NO2-N (nitrit) di bawah 0,1 ppm, dan alkalinitas atau kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan pH larutan sebesar 50—80 ppm.
Ekosistem kolam dijaga dengan aplikasi rutin berupa dolomit/kapur 5—10 g/m3 dan probiotik lactobacilus 3ml/m3. Pergantian air sebanyak 30 persen perlu dilakukan untuk tujuh hari sekali. Penyiponan (pembuangan kotoran di dasar kolam) harus dilakukan minimal sebulan sekali. Itu sebabnya, di dasar kolam bagian tengah perlu dibuatkan saluran pembuangan yang bisa dibuka-
Pilihlah benih ikan gurami yang sehat. Benih gurami sehat memiliki berat sekitar 100 gram atau berumur sekitar setahun. Gurami siap panen biasanya memiliki berat tak kurang dari 500 gram.
Sebelum bibit dimasukkan ke kolam, lakukan pengeringan kolam hingga 10 sampai 14 hari. Pengeringan ini akan memberi manfaat agar gurami terhindar dari serangan aneka penyakit dan jamur. Untuk lebih menjaga kebersihan dan kesehatan kolam, berilah kapur pertanian sekitar 200 gram per m2. Semua peralatan yanng akan dipakai untuk budidaya ikan gurami harus direndam dalam larutan kaporit sekira setengah jam. Setelah itu, alat tersebut harus dikeringkan.
Jika ternyata ditemukan ada ikan gurami yang terserang penyakit, segera pisahkan dari yang lain. Lalu, rendamlah gurami yang sakit dalam larutan garam dapur sekitar 20 miligram per liter air selama satu jam. Ini akan membantu pemulihan kondisi gurami.
Pakan harus mendapat perhatian khusus. Untuk pakan yang bagus bagi gurami harus mengandung banyak protein, baik nabati maupun hewani. Protein hewani akan membuat ikan gurami cepat tumbuh besar. Dari hasil riset selama ini, ikan gurami membutuhkan setidaknya 25 persen protein hewani supaya perkembangan dan pertumbuhannya lebih cepat.
Kebutuhan protein nabati bisa dipenuhi dari dedaunan. Di dalam kolam bisa disebarkan daun-daun kangkung, singkong, talas, ubi jalar, pepaya, taoge, dan selada air. Bisa juga diberi labu, bungkil, kacang, ampas tahu, jagung rebus, dan dedak (bekatul). Selain itu, masih tetap perlu diberi enzim kompleks sekitar 2 persen dari pakan pabrik serta perlu pula diberikan pelet (pakan buatan). Dalam empat hingga enam bulan, gurami bisa dan siap dipanen. Ini tentu akan lebih praktis dan memberi keuntunngan besar.