(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Tips Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Bawal

Admin dkpp | 31 Maret 2020 | 425 kali

Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan - Ikan bawal memiliki rasa yang lezat, apalagi setelah diolah menjadi beberapa resep masakan. Oleh karena itu, permintaannya tidak pernah sepi sehingga menyebabkan usaha pembesaran ikan bawal menjadi peluang yang menjanjikan. Ikan bawal pun merupakan ikan dengan kemampuan tumbuh yang cukup pesat sehingga waktu pemeliharaan menjadi lebih singkat dibanding ikan air tawar lainnya. 

Berikut ini tips yang bisa Anda ikuti saat ingin melakukan usaha budidaya pembesaran ikan bawal.

Penebaran benih

Anda bisa memulai usaha ini dengan pendederan terlebih dahulu atau langsung masuk ke tahap pembesaran. Namun, pembesaran yang dimulai dari masa pendederan lebih menguntungkan karena selama proses budidaya secara tidak langsung telah dilakukan grading atau pengelompokan berdasarkan ukuran ikan.

Agar benih yang ditebar dapat hidup optimal, Anda perlu melakukan penanganan khusus saat mengangkut benih, terutama pada benih yang diangkut dari jarak yang jauh. Benih yang akan diangkut sebaiknya diberok terlebih dahulu. Saat benih akan dimasukkan ke kolam, benih harus diaklimatisasi terlebih dahulu agar tidak stres karena mengalami perubahan kondisi lingkungan dan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.

Pemberian pakan

Saat masih larva, bawal mengonsumsi plankton nabati atau plankton hewani. Setelah dewasa, ikan biasanya memakan aneka makanan berupa organisme hewani hidup maupun nabati. Kandungan zat gizi yang menjadi faktor harus diperhatikan adalah kandungan protein sebesar 30—40 persen. Pakan yang baik harus mendekati komposisi bahan-bahan di dalam tubuhnya dan disesuaikan dengan karakter biologis ikan.

Anda bisa memberikan daun pepaya guna mencegah ikan bawal dari berbagai macam penyakit. Daun pepaya tersebut berfungsi sebagai antibiotik alami.

Pemeliharaan

Budidaya pembesaran ikan bawal bisa dilakukan pada kolam terpal dan harus dilakukan pemeliharaan berupa pengontrolan air yang harus dilakukan dengan baik, misalnya dengan melakukan penyiponan pada dasar kolam atau mengganti air kolam sesering mungkin. Hal ini berguna untuk membuang kotoran serta pakan yang terakumulasi pada dasar kolam. Jika kondisi air kolam dirasa baik-baik saja, Anda hanya perlu menambah kekurangan air dalam kolam.