Cacing sutera merupakan pakan favorit bagi para ikan air tawar yang dibudidayakan. Zat gizi pada cacing sutera dapat menunjang pertumbuhan ikan menjadi lebih baik. Namun, sayangnya cacing sutera yang dihasilkan dari alam harus melalui proses pembersihan yang cukup panjang agar tidak membawa penyakit ke dalam tubuh ikan. Oleh karena itu, kini cacing sutera banyak dibudidayakan dengan menggunakan media cacing sutera sebagai tempat hidupnya.
Meskipun di alam cacing ini dapat berkembang biak dengan baik di beberapa tempat yang berair, dalam proses budidaya Anda juga harus menyediakan media cacing sutera yang sempurna agar hasil ternak maksimal dan mendatangkan keuntungan yang optimal.
Media/substrat dalam budidaya cacing harus berkualitas baik. Pasalnya, media ini berperan sebagai sumber pakan organik dan sekaligus menjadi tempat hidup bagi cacing sutera.
Lumpur organik berpasir bisa didapatkan dari kolam ikan lele yang menggunakan pakan pelet. Biasanya lumpur dalam kolam tersebut dicampur dengan pasir halus dengan perbandingan 1:1.
Media yang lembek juga bisa disebabkan oleh reaksi kimia dari bakteri pengurai yang belum sempurna dalam melakukan proses fermentasi dan mengakibatkan kandungan gas menjadi tinggi sehingga media menggembung dan naik ke atas. Media yang seperti ini dapat menghambat pertumbuhan karena cacing merasa tidak nyaman untuk bertahan hidup di dalam media.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan menggunakan media hasil fermentasi yang sudah tidak berbau dan kandungan gasnya sudah sedikit. Namun, jika bahan fermentasi yang masih bau sudah tercampur ke dalam media, sebelum tebar benih harus sering dilakukan pencampuran media secara sempurna dengan pengadukan untuk mengeluarkan gasnya. Pengadukan tersebut dapat dilakukan sebanyak 2—3 kali sehari sebelum dilakukan tebar benih.