Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong ekspor produk kelautan dan perikanan Tanah Air. Salah satu cara yang ditempuh, yaitu dengan ikut serta dalam Seafood Expo Global (SEG) yang berlangsung dari 7—9 Mei lalu di Brussels, Belgia. Sebanyak 1 eksportir dan 1 asosiasi pelaku usaha, yaitu Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia (AP2HI) menempati Paviliun Indonesia seluas 416 m2, ikut serta dalam pameran tersebut. Produk yang ditampilkan di antaranya produk frozen tuna, udang, cumi, sotong, gurita, kakap merah, kerapu, dan produk ikan dan kepiting/rajungan dalam kaleng, serta green caviar atau produk rumput laut jenis Caulerpa.
Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Berny A. Subki mengatakan, SEG merupakan pameran seafood terbesar di Eropa, mengingat pameran ini diikuti oleh 2.007 peserta dari 88 negara, dan dihadiri oleh suplier (penyuplai) produk perikanan dari Uni Eropa dan seluruh dunia. Para suplier tersebut merupakan pemasok untuk supermarket, restoran, katering, pasar seafood, hotel, perusahaan airline, kapal pesiar, dan lain-lain.
“Ini momentum tepat untuk terus mengenalkan produk kelautan dan perikanan kita di mata dunia. Sebagai wujud dari upaya meningkatkan ekspor produk perikanan kita,” ujar Berny di Jakarta, seperti dikutip Republika.
Berny mengungkapkan, Uni Eropa merupakan salah satu pasar utama hasil perikanan dunia dan juga pasar utama bagi Indonesia. Merujuk data BPS, pada 2018, ekspor Indonesia ke Uni Eropa, termasuk Inggris, mencapai USD 445 juta dengan volume 79.835 ton. Komoditas utama ekspor Indonesia ke Benua Biru (Eropa) tersebut antara lain tuna dengan nilai ekspor USD 118 juta, diikuti udang USD 97,47 juta, cumi-cumi, sotong, dan gurita USD 93,85 juta, serta kepiting/rajungan USD 15,59 juta. Secara umum pertumbuhan nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke UE selama 7 tahun terakhir meningkat 3,44 persen.
“Dengan keikutsertaan kita dalam ajang pameran internasional seperti SEG ini harapannya mampu menjaring pembeli dan membuka pasar produk perikanan kita lebih luas,” kata dia.
Menurut Berny, selama pameran berlangsung dihasilkan nilai potensi transaksi sebesar USD 153,03 juta, atau melebihi target yang ditetapkan, sebesar USD 100 juta. Produk yang diminati para buyers(pembeli) antara lain udang jenis vanname dan windu, tuna, gurita, kakap merah, kerapu, daging kepiting dalam kaleng, dan green caviar.Para buyers antara lain berasal dari Inggris, Spanyol, Jerman, Belgia, Cina, Belanda, Turki, Prancis, Italia, Portugal, Rusia, Amerika Serikat, Yunani, Meksiko, Australia, dan Vietnam.
Sumber : https://www.pertanianku.com/strategi-kkp-genjot-ekspor-produk-kelautan-indonesia/