(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Sebelum Modifikasi Lahan Menjadi Kolam Budidaya Ikan, Perhatikan Ini Dulu

Admin dkpp | 30 Januari 2020 | 766 kali

Budidaya ikan sudah sangat umum jika dijumpai pada lahan pekarangan yang tidak terlalu besar. Namun, Anda harus melakukan modifikasi lahan menjadi kolam terlebih dahulu agar tak kehilangan fungsi-fungsi dasarnya. Banyak faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan modifikasi lahan menjadi kolam budidaya. 

Topografi (ketinggian tempat)

Topografi adalah bentuk keseluruhan dari permukaan tanah pada lahan pekarangan, baik datar, bergelombang maupun curam. Kondisi topografi suatu lahan akan berhubungan langsung dengan pembuatan lahan yang harus dibuat.

Kondisi tanah

Tanah pematang merupakan faktor utama dalam pembuatan kolam. Tanah harus kokoh sehingga mampu menahan massa air. Selain itu, kondisi tanah juga harus baik. Ciri-ciri kondisi tanah yang bagus adalah kedap air atau tidak mudah meloloskan air, subur, berlempung, berhumus, pH netral sampai basa, dan memiliki stabilitas tinggi.

Sumber air

Sumber air sangat penting untuk kehidupan ikan yang akan dibudidayakan di dalam kolam. Sumber air dapat berasa dari saluran irgasi buatan, sungai, kali, sumur pompa, atau sumber air yang didapatkan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Kontinuitas

Selain sumber air yang jelas, kontinuitas air harus tetap terjaga sepanjang masa pemeliharaan, termasuk pada musim kemarau. Oleh karena itu, penting bagi Anda memperkirakan persediaan air pada musim kemarau untuk mengantisipasi kekeringan.

Suhu, pH, dan kandungan oksigen

Air yang digunakan sebaiknya bersuhu optimal, yakni 25—30°C dengan pH optimal sebesar 6,7—8,6. Kandungan oksigen yang baik minimal sebesar 5—6 mg/liter air. Air yang digunakan juga harus terbebas dari senyawa toksik yang berbahaya bagi kehidupan ikan, yaitu amonia. Batas konsentrasi amonia yang dapat menyebabkan kematian adalah 0,1—0,3 mg/liter air.

Suhu sangat penting untuk dijaga tetap stabil. Perubahan suhu yang drastis akan langsung memengaruhi kondisi ikan. Nafsu makan ikan akan menurun, aktivitas metabolisme ikan meningkat, kadar oksigen terlarut jadi berkurang, tingkat reproduksi ikan menurun, dan bahkan perubahan suhu yang ekstrem dapat menyebabkan kematian ikan. 

Kekeruhan

Kekeruhan biasanya disebabkan oleh partikel-partikel lumpur, bahan organik, sampah, atau plankton. Air kolam yang terlalu keruh akan menghalangi sinar matahari masuk ke kolam.