Kolam tanah yang digunakan untuk budidaya gurami harus subur agar mencukupi ketersediaan pakan ikan. Pemupukan kolam gurami berguna untuk menaikkan kesuburan tanah dasar dan air media.
Fungsi utama pemupukan adalah menumbuhkan tanaman atau fitoplankton. Sama seperti tanaman, pupuk yang digunakan untuk memupuk kolam gurami bisa menggunakan pupuk organik dan anorganik.
Pupuk organik memiliki kelebihan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap terhadap tanah sehingga tidak porous, meningkatkan kondisi kehidupan di dalam tanah, sebagai sumber makanan bagi tanaman dan plankton, serta memperkaya kandungan hara dalam kolam.
Berikut ini beberapa jenis pupuk organik yang bisa Anda gunakan untuk pemupukan kolam gurami.
Pupuk kompos
Pupuk kompos merupakan pelapukan dari dedaunan, jerami, alang-alang, rumput, kotoran hewan, dan sampah dapur seperti sisa sayuran dan buah. Proses pemupukan dipercepat dengan bakteri penghancur dan pengurai sehingga limbah cepat terfermentasikan.
Pupuk kandang
Pupuk kandang berasal dari limbah kandang ternak berupa kotoran padat (feses) dan bercampur dengan sisa makanan ataupun air kencing (urine) ternak. Dalam pupuk kandang terkandung komponen mikroorgnisme yang hidup seperti bakteri dan jasad mikro lainnya. Mikroorganisme tersebut berfungsi untuk melanjutkan proses pelapukan pupuk kandang.
Pupuk hijau
Pupuk hijau dibuat dari dedaunan, tangkai, dan batang tertentu yang masih muda. Tanaman yang bisa digunakan berupa tanaman yang masih muda dan memiliki bakteri rhizobium yang menempel pada bagian akar. Pupuk hijau sering dibuat dari daun trembesi, orok-orok, lumut, dan ganggang.
Humus
Humus adalah sisa tumbuhan yang berupa daun, akar, cabang, dan batang yang sudah membusuk secara alami dengan bantuan mikroorganisme yang berada di dalam tanah dan dibantu dengan cuaca. Humus bisa ditemukan pada lapisan permukaan atas tanah yang gembur dan berwarna kehitaman.