Manajemen yang baik akan menghasilkan hasil yang baik, begitu pun dalam budidaya gurami juga membutuhkan pola manajemen yang baik. Manajemen agribisnis gurami harus dilakukan dari yang bersifat mikro dan makro.
Kegiatan agribisnis gurami secara mikro berupa teknologi yang digunakan, rantai pemasaran, serta tata niaga pemasaran yang memiliki hubungan erat dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sementara, agribisnis gurami secara mikro berupa pengelolaan internal perusahaan.
Dalam pengembangan usaha gurami terdapat dua pola yang digunakan, yaitu pola ekstensifikasi budidaya dan pola intensifikasi budidaya. Pola ekstensifikasi merupakan pola yang masih menggunakan teknologi yang terbatas dan masih sangat tergantung dengan kondisi sumber daya alam.
Persiapan lahan budidaya harus dilakukan dengan tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil budidaya. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah tingkat keasaman tanah (pH), kandungan bahan organik yang terkandung, redoks potensial, amoniak, dan asam sulfida.
Persiapan media budidaya juga harus diperhatikan karena pada proses ini Anda harus membunuh semua hama, predator, dan kompetitor yang dapat mengancam ikan gurami. Sebagai contoh, Anda dapat mengeringkan lahan atau tanah kolam budidaya sebelum diisi air. Hal ini berguna untuk membunuh berbagai jenis hama. Air yang digunakan harus sesuai standar mutu kualitas air budidaya ikan. Saluran air harus ditutup dengan saringan dari bahan kasa nyamuk untuk menjaga air di dalam kolam tetap baik. Saluran air dibuat tertutup guna menghalangi masuknya ikan dan udang liar yang dapat menjadi hama bagi ikan gurami.
Pengelolaan air harus dijalankan dengan baik selama proses budidaya. Penggantian air harus dilakukan untuk menjaga tingkat keasaman serta kandungan oksigen di dalam air. Penyemaian benih dapat dilakukan setelah lahan budidaya telah diairi.
Pakan yang diberikan juga menjadi kunci kesuksesan budidaya gurami. Pakan yang digunakan harus mengandung nutrisi tinggi seperti protein lebih dari 30 persen, lemak 4—16 persen, dan karbohidrat 8—20 persen. Pemberian pakan yang berlebih dapat membuat kualitas air menjadi buruk karena pakan tersebut akan mengendap di dasar kolam.
Pengendalian hama juga harus Anda perhatikan. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan penangkapan dengan cara manual.