Budidaya gurami lumrah dilakukan masyarakat Indonesia. Ikan air tawar ini menjadi primadona karena rasanya yang enak dan dagingnya yang tebal. Selain itu, harga jual ikan gurami juga cukup tinggi sehingga menjadi pertimbangan tersendiri bagi pembudidaya. Agar sukses berbisnis, Anda harus pahami hal-hal penting ini sebelum memulai budidaya gurami.
Bila Anda ingin membudidayakan gurami, ada beberapa hal yang harus diketahui terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda pun dapat mempertimbangkan berbagai keuntungan dan hal-hal yang memengaruhi produktivitas gurami ini sendiri.
Pertama, ikan gurami termasuk ikan dengan pertumbuhan yang cenderung lambat. Dibandingkan ikan jenis lain, ikan ini termasuk lambat. Namun kini, sudah banyak bibit ikan gurami unggul yang bisa dipanen dalam kurun waktu tiga hingga empat bulan.
Jenis gurami pun beragam. Mulai dari gurami angsa atau soang, jepun, blue saphire, bastar, paris, kapas, porselin, hingga gurami batu. Jika Anda ingin melakukan budidaya gurami untuk dikonsumsi, pilihlah gurami dengan karakteristik produktivitas yang tinggi, mampu menghasilkan banyak telur, cepat besar, dan memiliki daya jual tinggi,
Ikan gurami biasa hidup di area sungai dan rawa. Budidaya gurami dilakukan di air tawar dengan ketinggian 50—600 mdpl. Akan tetapi, ikan ini memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi sehingga pada daerah dengan tingkat keasinan sedikit tinggi masih bisa ditolerir oleh ikan gurami. Sebaiknya, tetap gunakan air tawar untuk hasil maksimal.
Saat bertelur, induk gurami akan menyimpan dan melindungi telur-telurnya dalam sarang yang dibuat sendiri. Induk jantan ataupun betina akan membuat sarang ini bersama-sama dari potongan rumput, tanaman, atau serabut lain yang bisa dikumpulkan.
Sarang ini berukuran berkisar 30—35 cm dan terdapat pada kedalaman 30 cm. Ikan gurami umumnya akan memijah pada musim kemarau.
Mengenai pakan, gurami merupakan hewan omnivora alias pemakan segala. Namun, benih gurami memiliki beberapa pakan kesukaan antara lain larva serangga, udang-udangan, zooplankton, dan cacing sutera.
Ikan gurami yang sudah besar cenderung menyukai pakan berupa daun-daunan yang tumbuh di air. Pakan ini masih bisa disesuaikan dengan lokasi hidupnya. Jika Anda memelihara gurami di kolam, Anda bisa memberi mereka pakan berupa pelet.
Lingkungan yang ideal untuk budidaya gurami adalah pada suhu 24—28 derajat Celcius. Kandungan oksigen terlarut antara 3—5 ppm dan keasaman berkisar pada pH 7—8. Gurami kurang peka pada keberadaan senyawa beracun. Oleh karena itu, keberadaan amoniak, amonium, ataupun asam sulfida tidak begitu berpengaruh pada hidup gurami.
Keunggulan lain dari ikan gurami adalah ia mampu bertahan pada lingkungan dengan jumlah oksigen yang kritis. Bahkan, gurami mampu bertahan pada air dengan kadar karbondioksida yang sangat tinggi hingga 100 ppm. Kelebihan ini ditunjang oleh adanya labirin pada insangnya.
Sumber : https://www.pertanianku.com/pahami-hal-hal-penting-ini-sebelum-memulai-budidaya-gurami/