(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

LOMBA DAYUNG PEDAU, 31 TIM IKUTI TECHNICAL MEETING

Admin dkpp | 10 Juni 2015 | 801 kali

Lomba Dayung Pedau Singa Ambara Raja adalah salah satu jenis lomba yang akan dilaksanakan  pada event Twin Lake Festival 2015. Lomba Dayung Pedau ini akan digelar di Danau Buyan Desa Pancasari tanggal 12 Juni 2015. Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Buleleng sebagai Leading Sector Lomba Dayung Pedau, mengadakan Technical Meeting. Bertempat di ruang rapat Diskanla, Selasa (9/6) Jam 09.00 Wita, sebanyak 31 peserta lomba yang telah terdaftar mengikuti Technical Meeting tersebut.

Technical Meeting ini dipimpin langsung Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng, Ir. Nyoman Sutrisna, MM., sekaligus memberikan arahan. “Lomba Dayung Pedau ini diselenggarakandengan maksud untuk memeriahkan Twin Lake Festival 2015, agarnantinya dapat dikembangkan sebagai event wisata alam yang unik dan menarik,” ucap Kadiskanla dalam arahannya. Selanjutnya dikatakan bahwa, dengan meningkatnyadaya tarik wisata alam di kawasan danau Buyan dan Tamblingan dapat pula menunjang  kesejahteraan masyarakatsekitar.

Usai pengarahan dari Kadiskanla, dilanjutkan penjelasan teknis secara umum  oleh Heronimus Hure, Spi., selaku Kabid Perikanan Tangkap Diskanla. Diawali dengan penjelasan mengenai istilah dan definisi Dayung Pedau Singa Ambara Raja, dayung, kemudi, lintasan lomba, hingga life jacket. Dikatakan bahwa, pedau adalah nama lokal dari perahutradisional masyarakat danau Buyandan Tamblingan. “Pedau Singa Ambara Raja adalah Perahu modifikasi terbuat dari bahan fiberglass dengan panjang 15 meter, dan terdapat  lambang Singa Ambara Raja,” jelasnya.

Dilanjutkan kemudian, penjelasan teknis tata laksana lomba oleh IB Yasa Kusuma, Api., selaku tim teknis panitia lomba. Dijelaskan bahwa,Lomba Dayung Pedau diikuti oleh tim yang berjumlah 22 orang, dengan menggunakan sistim seri dimana masing-masingseri terdiri dari 3 tim. Selain itu, yang harus diperhatikan adalah kerapihan tim peserta ketika memasuki dermaga start, naik ke pedau singa, mengenakan life jaket yang sudah disediakan, dan menyiapkan diri mengikuti aba-aba start. 

Penjelasan terakhir disampaikan oleh perwakilan dari tim juri, Sugiantono, SPd., tentang tata cara penilaian lomba.  Dikatakan, penilaian kecepatan dinilai mulai dari start hingga finish dengan melalui rambu-rambu yang ditentukan,  sambil menunjukkan gambar lintasan lomba.  “Intinya, penilaian pemenang akan ditentukan dari kecepatan dan ketaatan pada tata tertib lomba,” imbuhnya.

Sepanjang penjelasan padaTechnical Meeting, terjadi tanya jawab yang intens antara peserta dengan panitia lomba. Dipenghujung acara, Kadiskanla Nyoman Sutrisna, berharap agar seluruh peserta memperhatikan betul aturan lomba yang telah ditentukan, untuk menghindari terjadinya diskualifikasi. (admin)