Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat kenaikan jumlah volume ekspor sebesar 6,22% selama periode Januari hingga Oktober 2018 dibandingkan periode yang sama di tahun 2017. Berdasarkan data BPS ada sekitar 480 produk perikanan dengan kode HS 2017 yang menjadi sumber ekspor perikanan Indonesia dari yang all frozen,segar, hingga produk ikan yang telah dipotong-potong.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo mengatakan bahwa dari sisi nilai ekspor perikanan Indonesia mengalami peningkatan 2 digit dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Dari sisi volume udang menjadi nomer satu, kemudian dari sisi nilai tuna yang nomer satu,” tutur Nilanto di Jakarta, Selasa (8/1).
Selain Udang dan Tuna, kenaikan ekspor Cumi, Sotong, dan Gurita juga menjadi yang paling tinggi yaitu sebesar 34,91% sedangkan rumput laut sebesar 14,81%.
Adapun untuk pangsa pasar, Amerika dan Jepang menjadi negara yang paling besar mengimpor udang dari Indonesia. Indonesia sendiri menjadi negara terbesar ke-2 setelah India yang mengekspor udang ke Amerika Serikat.
“Selain AS, Eropa sangat besar peluangnya, makanya harus kita garap maksimal mulai tahun depan,” tandas Nilanto.
Hal tersebutlah yang menjadi keyakinan KKP untuk mencapai target ekspor sebesar USD9,5 miliar pada tahun 2019.
Meningkatnya kesadaran konsumsi ikan baik domestik maupun luar negeri kemudian stok ikan di laut yang kembali stabil dan lebih sehat dari stok ikan dunia menjadi faktor meningkatnya jumlah ekspor perikanan Indonesia. (Yaumil Syiam Fikri/AFN)
Sumber : http://news.kkp.go.id/index.php/kkp-targetkan-ekspor-perikanan-usd95-miliar-di-2019/