(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Kolam Terpal

Admin dkpp | 31 Maret 2020 | 1401 kali

Selasa, 31 Maret 2020 - Saat ini ada banyak jenis kolam yang bisa digunakan untuk Anda memulai usaha budidaya ikan. Salah satu kolam yang sedang menjadi pilihan bagi para pembudidaya karena dinilai lebih murah dan mudah adalah kolam terpal. Kolam yang terbuat dari terpal plastik ini dapat ditempatkan di dalam tanah, setengah di dalam tanah, atau di atas tanah. Anda bisa memilih letak kolam sesuai dengan kebutuhan. 

Setiap jenis kolam yang dipilih pasti memiliki keuntungan serta kekurangannya masing-masing. Anda bisa menyesuaikannya berdasarkan preferensi pribadi. Untuk kolam terpal, kelebihannya memang lebih ringkas, mudah, dan murah. Namun, kekurangannya adalah tidak tahan lama dan mudah bocor.

Sebelum digunakan, kolam terpal harus mendapatkan perlakuan khusus sebelum ikan ditebar. Gunanya adalah mempersiapkan air yang akan digunakan sehingga sudah sesuai dengan sifat alami ikan dan membebaskan kolam dari senyawa kimia yang dibawa oleh kolam terpal. Hal ini penting dilakukan untuk menciptakan kestabilan air di kolam terpal. Anda bisa melakukannya dengan mengikuti cara di bawah ini.

  • Setelah kolam terpal sudah selesai dibuat, bilas bagian dalam terpal telebih dahulu.

Apabila terpal yang digunakan berupa terpal bekas pakai, cuci hingga bersih dan jemur hingga kering. Hal ini berguna untuk menghilangkan jamur yang berasal dari proses budidaya sebelumnya.

  • Masukkan air bersih ke kolam dengan ketinggian sesuai dengan kebutuhan Anda. Ketinggian air kolam disesuaikan dengan jenis ikan yang akan Anda budidayakan.
  • Jika Anda membudidayakan lobster air tawar, berikan potongan pipa paralon atau bambu yang berdiameter seukuran lobster dewasa. Pipa tersebut berfungsi menjadi tempat berlindung lobster saat merasa terganggung atau saat moulting.
  • Setelah kolam sudah terisi air, tutup dan biarkan kolam selama 2—3 hari.
  • Anda bisa menjaga sterilitas kolam dengan cara tradisional seperti memberikan tumpukan daun pepaya atau daun ketapang yang dibiarkan di dalam kolam selama 6—7 hari. Daun pepaya yang diletakkan di dalam kolam berfungsi sebagai antibiotik yang dapat menekan jumlah mikroba tidak menguntungkan.
  • Setelah air siap, Anda sudah bisa menebarkan benih. Tambahkan antibakeri seperti booster dengan dosis 2 cc/m3 air selama tiga hari.