Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) merupakan program pemerintah dibawah Direktorat Jenderal KP3K Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Sejak tahun 2011 hingga 2014 Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PUGAR mencapai Rp. 3.025.000.000,- telah diterima Kelompok Usaha Garam Rakyat (KUGAR) yang ada di Kabupaten Buleleng. Bantuan tersebut diterima oleh 30 KUGAR terdiri dari 22 KUGAR petambak garam dan 8 KUGAR pengolah garam.
Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng, Senin kemarin (15/12) mengadakan pertemuan dengan tema “Fasilitasi Kemitraan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat Kabupaten Buleleng Tahun 2014”. Acara yang dimulai jam 09.00 Wita bertempat di ruang pertemuan kantor Diskanla, dihadiri oleh 80 peserta dari anggota KUGAR Kabupaten Buleleng dan undangan lainnya. Pertemuan diawali dengan laporan yang disampaikan oleh ketua panitia pelaksana. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng (Kadiskanla) sekaligus membuka acara.
Kadiskanla, Nyoman Sutrisna, dalam sambutannya mengatakan Kabupaten Buleleng yang mempunyai luas seperempat dari pulau Bali dengan garis panjang pantai 157,05 Km memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. “Potensi lahan produksi yang ada di Kabupaten Buleleng sebesar 173,91 Ha, telah dimanfaatkan sebesar 33,49 Ha sebagai lahan PUGAR, sehingga masih ada potensi yang masih bisa digarap lagi” imbuhnya.
Dikatakan juga, program PUGAR Kabupaten Buleleng di bagi menjadi dua kawasan yaitu kawasan barat di Kecamatan Gerokgak dan kawasan timur di Kecamatan Tejakula.
Sementara itu, perwakilan Ditjen KP3K, Rusli, mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha dalam meningkatkan akses pasar dan permodalan dalam usaha garam rakyat. Serta, tersedianya rekomendasi kebijakan yang dibutuhkan untuk mendorong kemitraan dan pemasaran dan diupayakan MoU dengan lembaga mitra.
Setelah Kadiskanla memberikan sambutan, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh para narasumber. Materi disampaikan oleh Kadiskanla, Nyoman Sutrisna, dilanjutkan oleh perwakilan dari Ditjen KP3K, Rusli, disusul kemudian oleh pemateri dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Made Sudarsana. Pada sesi berikutnya, materi disampaikan oleh pengepul garam, Rawianto dilanjutkan oleh Sekretaris Diskanla, Jon Benni Ariatman, dan pemateri terakhir disampaikan oleh Putu Agus Sanjaya dari BRI Cabang Singaraja. (admin)