(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Begini Cara Pemijahan Lele Sangkuriang Secara Semiintensif

Admin dkpp | 28 Agustus 2019 | 5438 kali

Pemijahan merupakan sebuah proses pengeluaran sel telur oleh induk betina dan sperma oleh induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan. Pemijahan adalah sebagai salah satu aspek dari reproduksi pada hewan seperti ikan.  Dalam pemijahan secara semiintensif, hampir sama dengan secara alami. Namun, perbedaannya terletak pada induk jantan dan betina disuntik dengan menggunakan hormon perangsang untuk pematangan dan ovulasi sel telur. Pada induk lele sangkuriang yang sudah disuntik, kemudian dimasukkan ke media atau tempat seperti bak atau kolam terpal khusus pemijahan. Tempat ini sudah dilengkapi dengan kekaban dan indukan dibiarkan memijah sendiri. Proses pemijahan pun berjalan secara alami.

Berikut cara pemijahan ikan lele sangkuriang semiintensif :

Indukan lele jantan dan betina yang akan disuntik hormon harus sudah matang gonad. Dosis yang akan digunakan, yakni berkisar 0,2 hingga 0,3 ml/kg. Penyuntikan dilakukan satu kali di bagian punggungnya. Untuk pengenceran ovaprim dapat menggunakan aquabidest atau air mineral yang steril sebanyak 3 kali dosis ovaprim.

Penyuntikan dapat dilakukan pada saat sore hari, yakni sekitar pukul 16.00. Setelah penyuntikan, masukkan sepasang lele ke bak atau kolam terpal yang khusus pemijahan. Proses pemijahan biasanya terjadi antara pukul 23.00 hingga 05.00. Kolam pemijahan sebaiknya ditutupi. Hal ini supaya induk tersebut tidak meloncat keluar kolam.

Untuk kelenjar hipofisa, bisa diperoleh dari ikan mas atau ikan donor yang telah dewasa dan kondisi sehat. Dosis penggunaan hipofisa itu sendiri, yakni 1 dosis, yang dalam artian berat ikan donor yang akan diambil kelenjar hipofisa sama dengan induk lele yang akan disuntik. Misalnya, berat lele yang akan dipijah 1 kilogram, berat ikan pendonor sebaiknya 1 kilogram juga.