(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Akuaponik, Solusi Jitu Budidaya Ikan dan Sayuran di Lahan Sempit

Admin dkpp | 21 November 2019 | 688 kali

 Akuaponik adalah sistem perpaduan budidaya ikan dan sayuran yang saling terhubung dan memberi manfaat satu sama lain. Ikan yang dibudidaya mendapatkan asupan makanan langsung dari pembudidaya. Sementara itu, sayuran mendapatkan nutrisi dari kotoran ikan dan sisa pakan yang sudah terurai sehingga bermanfaat untuk sintesis protein tanaman. 

Air yang berasal dari kolam ikan tidak dapat langsung dialirkan ke tanaman, tetapi harus melalui sistem penyaringan dan sistem nitrifikasi. Hal ini bertujuan untuk mengendapkan kotoran ikan dan mengubah unsur nitrogen yang dominan dari kolam ikan seperti urea dan amonia. Ini karena tanaman hanya menyerap unsur nitrogen dalam bentuk ion. Selain itu, nitrifikasi mencegah tanaman mengalami keracunan akibat dominasi unsur nitrogen.

Secara umum sistem akuaponik cukup efisien untuk diterapkan di tengah perkotaan yang memiliki lahan sempit. Jika Anda tertarik untuk mencobanya, perhatikan beberapa hal berikut agar budidaya berhasil.

Mempersiapkan instalasi akuaponik

Instalasi akuaponik terdiri atas rak tanam sayur, kolam ikan, mesin air, sistem penyaringan (drum filterisasi), drum penampung air (sistem sifon), dan instalasi pipa yang dapat menghubungkan seluruh sistem. Pada dasarnya rak tanaman yang dibutuhkan sama dengan rak tanaman yang digunakan pada sistem hidroponik. Adapun kolam ikan yang digunakan dapat berupa kolam fiber, tong plastik, kolam semen atau kolam rangka besi yang dilapisi terpal.

Sistem penyaringan merupakan bagian paling vital untuk menghasilkan air yang bersih dan bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Selain sistem penyaringan, bagian yang paling vital lainnya adalah mesin air yang berfungsi untuk mengalirkan air ke seluruh sistem melalui instalasi pipa yang menghubungkan seluruh instalasi.

Persiapan media tanam dan nutrisi

Pada sistem akuaponik, media tanam yang digunakan hampir sama dengan sistem hidroponik seperti rockwol, arang sekam, cocopeat atau hidroton. Kebutuhan media tanam bergantung pada jenis tanamannya. Keuntungan lain dari sistem ini adalah tidak perlu menggunakan nutrisi ataupun pupuk karena nutrisi sudah didapatkan dari air kolam. 

Jenis ikan untuk akuaponik

Jenis ikan yang sering digunakan adalah lele, nila, gurami, patin, dan ikan mas. Jenis ikan dapat disesuaikan dengan selera pembudidaya.

Persiapan pakan dan probiotik

Pakan diperlukan untuk pertumbuhan ikan serta sisa pakan dari kolam dapat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman setelah dilakukan proses penguraian. Tentunya, pakan yang dibutuhkan bergantung pada jenis ikan yang dipilih. Probiotik berfungsi untuk mempercepat proses nitrifikasi sehingga proses pada sistem akuaponik dapat berjalan dengan cepat.

Menjalankan sistem akuaponik dan pemeliharaan

Ketika semua sistem telah siap untuk digunakan, air kolam terlebih dahulu dipersiapkan dengan ditaburi urea yang berdosis 10 gram per m3 dan didiamkan selama 7 hari. Hal ini dilakukan agar air kolam menghasilkan pakan alami dan ekosistemnya sesuai untuk ikan. Setelah itu, ikan dimasukkan ke kolam dan bibit yang telah disiapkan dapat dipindahkan ke rak tanaman.

Proses pemeliharaan wajib dilakukan agar menghasilkan ikan yang baik dan tanaman yang segar. Pembudidaya wajib memastikan air dan sistem filterisasi berjalan lancar.