Zoom Meeting Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah
Admin dkpp | 06 Mei 2024 | 79 kali
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng mengikuti Zoom Meeting Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah pada hari Senin, 6 Mei 2024 yang dipimpin Plt. sekretaris jenderal kemendagri dan di hadiri oleh BPS, bapanas, deputi lll stas ahli presiden, dan scr daring BULOG, kemendag, deptan, satgas polri, mabes TNI, sesjamdatun kejaksaan RI, gubernur dan bupati se indonesia. Terdapat beberapa poin hasil rapat tersebut, yaitu :
2. Inflasi bali mtm 0 32, yoy 4,02 dan ytd 1,78 %., Inflasi buleleng mtm 0,07, ytd 1,26 dan yoy 3,69 %
3. Tekanan inflasi pd momemnt lebaran justru lebih rendah dr thn2 sebelumnya yaitu 0,25 dan masih lebih rensah dr maret 2024 sebesar 0,53 %. 0erwdam inflasi trnsportasi adalah cabe merah, beras (deflasi). Andil inflasi terbesar pd bln april adlh bawang merah, tomat, bawang putih dan ikan segar
4. Indek perkembangan harga (IPH) monggu 1 mei 2024 pd wilayah luar jawa kab di prov bali tdk ada yg masuk 10 besar tertinggi, dan pemicu IPH tertinggi adalah bawang merah (51.711). Kecendrungan beras mengalaminpenurunan harga hampir di semua prov dan akan trus menurun.
5. Komoditas yg perlu diperhatikan dan diwaspadai adlh cabe merah, bawang merah dan bawang putih.
6. Harga rata2 komoditas yg diatas HET/HAP adalah jahung peternak (37%), bawang merah (24%).
7. Terkait beras SPHP akan diatur distribusinya agar tdk menggangu cadangan beeas pemerintah namun demikian beras SPHP akan tetap ada di pasaran
8. Penyaluran bantuan pangan beras utk jan - maret sdh 99,06%( papua papua tengah dan papua pegunungan) utk bln april - mei baru 1,01% menunggu hadil verivikasi data penerima agar lebih tepat sasaran.
9. Terkait harga2 terjadi disfaritas harga yg cukup besar antar daerah spt bawang putih (17%)di malut 83.750 dan terendah di bali 37.400., bawang merah (14,89) maut 82.500 dan kepri 35.850 perlu dipikirkan adanya KAD
10. Terkait migor, realisasi DMO bln april 2024 mencapai 50,3% dr target 300.000 ton/bulan, ini terjadi krn kelesuan eksport.
"Jiwa dan Hati DKPP.. Bersama Kita Bisa"
