1. Rapat dipimpin oleh Bapak Tomsi Tohir selaku Plt Sekjen Kemendagri, dengan naramsumber oleh Deputi 1 BPS,Deputi 1 Bapanas, Deputi 3 Kepala Staf Presiden, Kemendag, Kementan, Bulog, Satgas Pangan Polri, Sesjamdatun Kejaksaan RI, TNI, serta undangan lainnya baik secara daring dan luring.

2. Perkembangan beberapa komoditas kelompok makanan, minuman, tembakau yang berpotensi menyumbang andil inflasi pd bulan mei tahun sebelumnya adalah bamer, daging ayam dan daging sapi yang dimana dominan mengalami inflasi pada bulan mei tahun 2021-2023. Sedangkan jika dilihat saat ini, komoditas bamer sudah mengalami tren kenaikan sejak maret 2024 dan daging ayam sudah mengalami tren penurunan pd april 2024.

3. IPH M3 Mei 2023 berdasarkan data SP2KP dengan pencatatan tgl 13 s.d 17 mei 2024, scr nasional jumlah kab/kota yg mengalami kenaikan IPH pd M3 Mei 2024 mengalami penurunan dibandingkan pada mgg sebelumnya. Kab/Kota di prov Bali tidak termasuk didalamnya. Namun menjadi catatan komoditas yg menymbang andil kenaikan IPH adalah : bamer, camer, gula pasir, baput, dan telur ayam ras. Harga beras mengalami pnurunan s.d M3 Mei 2024 seiring dg masuknya periode panen raya spnjang Maret-april 2024.

4. Kondisi inflasi Perprovinsi Bulan april 2024 dimana Prov Bali masuk dalam 10 besar prov dengan inflasi (y-o-y) tertinggi yatu sebesar 4,02 sedangkan buleleng inflasi (y-o-y) nya sebesar 3,69.

5. Dari pemaparan bapanas, perkembangan rata2 harga pangan strategis tk konsumen, ada beberapa harga pangan yg perlu diwaspadai mengacu pada HET/HAP yaitu beras premium, beras medium, bamer, minyak goreng curah, gula konsumsi di tk konsumen dan jagung di tk produsen.

6. Dari pemaparan Kepala staf presiden, masih terdapat disparitas harga antar daerah yang tinggi dg status harga aman yaitu camer, carit dan daging ayam serta baput yg antara disparitas harga antar daerah dg status harga yg sama2 tinggi.