1. Menjelaskan tentang Inflasi pada tingkat Kabupaten/Kota dan Nasional, yaitu diantaranya :

- Kabupaten Buleleng sebesar 2,2;

- Kota Denpasar 0,72;

- Nasional 0,61.

Saat ini Kabupaten Buleleng termasuk tertinggi ke-2 ditingkat Nasional, hal tersebut tentu harus dicari penyebab dan solusinya. Inflasi paling besar terjadi pada Komoditas Cabai Rawit, Cabai Besar, Bawang Merah, dan beberapa Komoditas Pangan Pokok lainnya, serta juga pembahasan tentang Persediaan dan Permintaan (Supply and Demand), dan faktor-faktor lainnya.

2. Dalam upaya menurunkan tingkat Inflasi, diharapkan Perusahaan Daerah (PD) Swatantra dan PD. Pasar dapat membeli Beras, Telur, Cabai Rawit, Cabai Besar, dan Bawang Merah;

3. Laporan Produksi Cabai Rawit oleh Distan Kab. Buleleng sebanyak 3000 Ton dengan tingkat konsumsi sebanyak 1500 Ton. Diperkirakan penyebabnya yaitu penyesuaian harga serta distribusi Cabai Buleleng ke Pulau Jawa;

4. Terdapat informasi bahwa di Ibu Kota DKI Jakarta kasus Inflasi telah menurun dan stabil. Hal tersebut bisa dijadikan contoh untuk Kabupaten Buleleng, dengan sistem pendataan stok yang Valid, serta berkoordinasi dengan Dihub Kab. Buleleng dalam upaya memonitoring Komoditas Pangan Pokok yang masuk melalui jembatan timbang.

DKPP Buleleng akan menindaklanjuti Rakor kali ini dengan melakukan evaluasi terhadap Data Ketersediaan Pangan, khususnya pada Lumbung Pangan Masyarakat di Kabupaten Buleleng. Dalam kegiatan tersebut berkesempatan hadir Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Buleleng (Ni Made Rousmini, S.Sos., MAP), serta turut hadir Sekretaris DKPP Buleleng (Ir. Jon Benni Ariatman, MAP), dan jajaran Pejabat SKPD, Instansi, Lembaga terkait dilingkup Pemkab Buleleng.

"Jiwa dan Hati DKPP.. Bersama Kita Bisa"