Beranda/Berita/Zoom Meeting Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Daerah
Zoom Meeting Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Daerah
Admin dkpp | 14 Oktober 2024 | 17 kali
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng mengikuti Zoom Meeting Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan melibatkan unsur dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, BPS (Badan Pusat Statistik), BAPANAS (Badan Pangan Nasional) serta unsur terkait lainnya, kemudian diikuti oleh instansi/lembaga terkait ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Indonesia yang tergabung dalam Tim Satgas Ketahanan Pangan & TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), serta dari Pemkab Buleleng diikuti oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ni Made Rousmini, S.Sos.,M.A.P.), Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan DKPP Buleleng (drh. I Wayan Susila), dan perwakilan instansi lainnya. (14/10/2024)
Terdapat beberapa poin pembahasan dalam Rakornas kali ini, yaitu diantaranya :
1) Bapak dirbangda menyampaikan target inflasi nasional adalah 2,5 +- 1 %, inflasi nas masih pada ring rarget yaitu 1,84 %(sept 2024). Terdapat 4 kab kota yg inflasi diatas targer yaitu pqpua pegunungan (4,14), papua tengah (3,83), sultra (3,66) dan malut (3,56).
2) Dilihat dari prosentase komponen thd inflasi, komponen inti 65% (680 komoditas), komponen administred prise 19,2 %(41 komoritas), dan komponen bergejolak 15,8 %(126 komoditas).
3) Terjadinya deflasi 5 bln berturut turut pd komponen bergejolak,pengaruhnya thd pertumbuhan ekonomi cendrung masih relatif kecil krn komponen lain yg memiliki andil inflasi lebih besar masih cenderung stabil.
4) Narasumber dr BPS juga menyampaikan indeks perkembangan harga pada minggu ke 2 oktober masih didominadi oleh bawang merah (259 kab/kota), migor (154) dan telur ayam ras (140).
5) Pemerintah hendaknya mengambil langkah2 strategis pada komoditas yg mengalami penurunan harga atau harga di bawah HET/HAP, utk membantu petani seperti bawang merah, daging ayam, cabai merah besar dan cabai merah keriting, dengan menyerap komoditas dr produsen sbg bukti pemerintqh hadir dlm menstabilkan harga2 komoditas.