(DKPP) Kabupaten Buleleng Mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Tahap II
Admin dkpp | 25 Juli 2024 | 14 kali
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Tahap II Diskusi Terarah Perumusan Strategi & Rencana Aksi Upaya Penanganan Susut Pangan, Sisa Pangan, dan Sampah Makanan di Provinsi Bali bertempat di Mercure Hotel Sanur - Pandu Ballroom, Denpasar pada hari Kamis, 25 Juli 2024. Dalam FGD tersebut hadir Kabid Ketersediaan dan Kerawanan Pangan (drh. I Wayan Susila), serta jajaran instansi/lembaga ditingkat pusat maupun daerah.
Kegiatan ini dinisiasi oleh Kementerian PPN/Bappenas, UNDP Indonesia, dan Waste4Change bersama dengan Pemprov Bali sebagai upaya penyusunan rekomendasi rencana aksi terkait Food Loss and Waste yang mencakup susut Pangan, sisa Pangan, dan sampah makanan di Provinsi Bali.
Kegiatan dibuka oleh Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS, dengan beberapa materi pembahasan yaitu meliputi :
1) Istilah food loss and waste telah di indonesiakan menjadi susut pangan, sisa pangan dan sampah makanan yg sering di singkat SSP dan Sampah makanan.
2) Kerja sama UN PAGE dgn BAPPENAS sdh berjalan hampir 5 tahun terkait pengelolaan susut pangan sisa pangan dan sampqh makanan. Prov Bali merupakan prov kedua setelah jawa barat, sbg prov percontohan dlm pengelolaan SSP dan sampah makanan.
3) Produksi sampah rumah tangga di bali mencapai 3.367 ton/hari dimana hampir 26,11 % merupakan food waste.
4) Target pengelolaan sampah diharapkan sampai tahun 2045 bisa mencapai 75 % dapay dikelola.
5) Masih rendahnya pengelolaan sampah di bapi krn kesadaran masy utk memilah sampah masih rwndah, padahal sdh ada pergub no 47 thun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.
6) FGD ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan agar cita2 75% dr susut pangan, sisa pangan dan sampah makanan dpt terkelola sampai tahun 2045
Demikian hasil FGD yg diinisiasi oleh BAPPENAS bekerjasama dgn UN PAGE (united nation partership dor action green economy).
