Pemantauan Ketersediaan pada Sentral Produksi Cabai yang ada di desa Bebetin Kecamatan Sawan
Admin dkpp | 16 November 2023 | 129 kali
Kamis, 16 Nopember 2023
Tim Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng melaksanakan Pemantauan Ketersediaan pada Sentral Produksi Cabai yang ada di desa Bebetin Kecamatan Sawan yang dilakukan pada 2 titik Sentral Produksi Cabai yakni di Subak Tabang dan Subak Babakan Tua, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan serta pemantauan Ketersediaan Beras pada tingkat penyosoh yang dilaksanakan di Penyosohan Beras Suwela, Desa Jagaraga Kecamatan Sawan. Pemantauan dilaksanakan oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan (drh. I Wayan Susila) dan Analis Ketahanan Pangan Ahli Muda (Ni Made Atmadewi, SP, MAP) serta perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. Adapun hasil dari Pemantauan ini adalah sebagai berikut :
Subak Tabang, Lahan Nyoman Kardana, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan
Penanaman Cabai dilakukan pada akhir Bulan September (sudah hampir sebulan) sebanyak 1.000 pohon di Lahan milik Nyoman Kardana dengan Luas 12 are, panen diperkirakan akan dilakukan 2 bulan lagi. Jenis cabai yang ditanam adalah ori 212, bantuan dari bank indonesia.
Pertumbuhan cabai berbeda karena faktor iklim dan hujan yg tidak teratur
Subak Babakan Tua di Lahan milik Pak Gede Arpana, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan
Pohon cabai yg ditanam ada sekitar 1.100 pohon dengan luas lahan tanam 15 are dan varietas cabai yang ditanam ori bantuan dari Bank Indonesia. Penanaman Cabai dilaksanakan pada Tanggal 5 Oktober 2023 dan akan dilaksanakan panen sekitar Bulan Februari. Sudah dilakukan lagi pembibitan/demplot cabai dengan Tanah yang diambil dari sekitaran pohon bambu yang mengandung trichoderma.
PB. Suwela
Asal gabah dari Lokapaksa Kec. Seririt dan Lemukih
Stok beras : 17 ton
Stok gabah : 2.000 kampil (satu kampil 35 kg) = 70 ton gabah kering giling
Harga beras yang dijual grosiran ditingkat penyosoh : 13.100/kg
Harga beras di Jagaraga : 14.000/kg
Harga beras ideal diharapakan bisa turun menjadi 11.000/kg
Untuk saat ini tidak ada gabah dari luar karena masih ada panen dari hasil gabah di Bali.
"Jiwa dan Hati DKPP.. Bersama Kita Bisa"
