Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Daerah
Admin dkpp | 24 Juni 2024 | 9 kali
Bertempat di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng pada hari Senin, 24 Juni 2024, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng mengikuti Zoom Meeting Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Jenderal Polisi (Purn) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D. dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait, kemudian diikuti jajaran instansi/lembaga terkait ditingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Indonesia yang tergabung dalam Tim Satgas Ketahanan Pangan & TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah), serta dari Pemkab Buleleng diikuti oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng (Ni Made Rousmini, S.Sos.,M.A.P.), Analis Ketahanan Pangan DKPP Buleleng (Ni Made Atmadewi, S.P., M.A.P.), dan perwakilan instansi lainnya.
Terdapat beberapa poin pembahasan dalam Rakornas kali ini, yaitu diantaranya :
1) Kemendagri menyampaikan bahwa meningkatkannya penyakit Polio menjadi tantangan tersendiri bagi daerah, khususnya berkaitan dengan kepatuhan untuk mencatat dan melaporkan hasil Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, sosialisasi dan komunikasi yang belum maksimal, serta komitmen masing-masing kepala daerah dan stakeholder
2) Akan dilakukan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serentak di seluruh provinsi di Indonesia yang terdiri dari 2 tahap, dimana Provinsi Bali termasuk di tahap ke 2
3) Untuk bulan Juni 2024, terdapat peringatan/warning dari data inflasi pada bulan Mei 2024, dengan komoditi yang memicu adalah Bawang Merah, Cabai Merah, Bawang Putih
4) Inflasi hingga bulan Mei 2024 sebesar 1,16%, selanjutnya diharapkan inflasi di bulan Juni ini bisa dikendalikan
5) Perlu diwaspadai bahwa penurunan produksi Beras karena adanya penurunan luas panen yang disebabkan penurunan luas tanam dan penurunan jumlah Petani, sehingga harga Beras diperkirakan akan naik pada bulan-bulan mendatang
6) Perlu dilakukan percepatan tanam, sementara untuk DKPP Buleleng perlu lebih didorong pada kegiatan diversifikasi pangan, utamanya sumber karbohidrat lain guna mengurangi konsumsi Beras.
"Jiwa dan Hati DKPP.. Bersama Kita Bisa"
