Tim asesor yang terdiri atas Prof. Dr. Winda Mercedes Mingkid, Prof. Dr. Nurlisa Ginting, dan Reagan Brian meninjau langsung berbagai aspek desa wisata. Penilaian mencakup tata kelola destinasi, atraksi wisata, kearifan lokal, pelestarian lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. Desa Les sendiri dikenal memiliki potensi wisata bahari, kerajinan tradisional, serta budaya Bali Mula yang masih terjaga.
Selain itu, Desa Les juga mengembangkan konsep regenerative tourism, yakni pariwisata yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Pengelolaan homestay oleh warga, paket wisata berbasis budaya, serta promosi melalui situs web dan media sosial memperkuat daya tarik desa ini di pasar internasional, terutama dari Eropa.
Diharapkan melalui kegiatan ini, Desa Les mampu meraih sertifikasi desa wisata berkelanjutan dan semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu destinasi unggulan di Bali Utara