(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

2 Jenis Pakan Ikan Akuaponik yang Dapat Digunakan

Admin dkpp | 21 Januari 2020 | 518 kali

Ikan yang berada dalam instalasi akuaponik membutuhkan pakan untuk menunjang pertumbuhannya. Selain itu, sisa pakan dapat berfungsi menambah zat yang baik untuk tanaman setelah mengalami proses penguraian. Pakan ikan akuaponik yang digunakan dapat menyesuaikan dengan jenis ikan yang dipilih. 

Pakan jadi (pelet)

Pakan jadi berupa pelet memiliki ukuran yang disesuaikan dengan ukuran bukaan mulut ikan dan mudah untuk didapatkan di toko penyedia pakan ternak atau toko ikan. Saat membeli pakan pelet, pembudidaya harus menyebutkan umur ikan agar pakan yang diberikan sesuai dengan umurnya.

Pakan alami

Selain pakan jadi berupa pelet yang mudah dijumpai di toko, Anda dapat menggunakan pakan alami berupa hayati atau hewani. Pakan alami memiliki harga relatif lebih murah sehingga dapat menghemat biaya produksi.

Berikut ini beberapa jenis sumber hayati dan hewani yang digunakan sebagai pakan alami. Azolla pinnata (kiambang/paku air) mengandung 31,25 persen protein, 7,5 persen lemak, 6,5 persen karbohidrat,  gula terlarut 3,5 persen, dan serat kasar 13 persen. Azzolla mengandung protein yang cukup tinggi dikarenakan simbiosis mutualisme dengan ganggang hijau biru.

Pakan alami ini sudah banyak digunakan oleh para pembudidaya akuaponik sebagai penambah nutrisi yang kaya serat untuk ikan nila dan gurami. Azolla juga sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan pakan ikan.

Selanjutnya adalah cacing. Cacing tanah merupakan pakan yang sangat mudah untuk ditemukan. Kandungan protein cacing tanah sangat tinggi, mencapai 76 persen. Selain itu, cacing tanah juga kaya akan asam amino, karbohidrat, lemak, dan abu.

Penggunaan cacing sangat bermanfaat untuk menghemat biaya pakan. Pasalnya, kehadiran cacing tanah dapat dipancing dengan air kolam yang mengandung kotoran ikan, yang merupakan pakan bagi cacing. Caranya dengan menyiram air kolam ke tanah, cacing otomatis akan berdatangan. 

Terakhir adalah magot (larva lalat tentara/black soldier fly hermetia illucens). Larva tentara ini dapat dijadikan sebagai pakan untuk ikan patin, nila merah, nila hitam, ikan mas, toman, gabus, dan arwana.

Penggunaan larva lalat pada ikan nila mampu menghemat biaya pakan hingga 50 persen. Penggunaan larva dilakukan dengan mengombinasikan dengan pakan komersial dengan perbandingan 50:50. Ramuan pakan ini mampu meningkatkan laju pertumbuhan dan menurunkan biaya pakan.

 Sumber : https://www.pertanianku.com/2-jenis-pakan-ikan-akuaponik-yang-dapat-digunakan/