(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Wow, Peneliti Ini Ciptakan Pakan Ikan dari Eceng Gondok!

Admin dkpp | 09 Desember 2019 | 747 kali

Eceng gondok merupakan tumbuhan yang biasanya banyak tumbuh di rawa atau danau. Namun, tahukah Anda jika eceng gondok dapat diolah menjadi pakan ikan yang berkualitas dan serta dapat meningkatkan kandungan protein pada ikan. 

Guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang, Sukoso, menciptakan pelet ikan berbahan dasar dari eceng godok tersebut. Bahkan, pelet baru dari laboratorium di Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu juga bisa mengatasi impor bahan baku pelet umumnya.

Sukoso menerangkan, dengan pelet bikinannya, kandungan protein ikan bisa melonjak hingga 60% dari umumnya 15%. Caranya, dia mengungkapkan, dengan penggunaan pelet yang terbuat dari limbah perikanan itu sendiri, yakni kepala ikan, kepala udang, sampai eceng gondok.

“Aman dan halal karena umumnya pelet terbuat dari feses atau kotoran ayam yang bisa membawa bakteri salmonela dan E. coli,” ungkap Sukoso.

Pelet, kata dia, sudah melalui tahap uji. Harapannya, lewat pemberian pelet temuannya itu, ikan juga akan lebih menyehatkan jika dikonsumsi manusia. “Ide membuat pelet ini memang setelah melihat pelet umumnya menggunakan bahan tak sehat,” lanjutnya.

Selain lebih sehat untuk ikan dan juga manusia yang mengonsumsinya, Sukoso meyakinkan biaya produksi pelet di laboratoriumnya jauh lebih murah. Selain memanfaatkan limbah, pelet bikinannya adalah alternatif untuk pelet umumnya yang menggunakan tepung ikan.

Tepung ikan sebagai sumber protein yang dibutuhkan ikan selama ini diperoleh dengan diimpor. Penggunaan bahan baku itu juga menjadikan bahan pelet harus bersaing dengan sumber pangan.

Lewat teknik yang digunakannya pula, Sukoso mengklaim mampu membuat pelet mengapung sehingga tak terbuang sia-sia dengan menumpuk di dasar tambak. Total, Sukoso meyakinkan, “Keuntungan petani budi daya ikan bakal melonjak hingga 40%.”

Sumber : https://www.pertanianku.com/19757-2/