Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memprediksikan bahwa jumlah penduduk dunia akan mencapai 9 miliar orang pada 2050 nanti. Salah satu permasalahan yang akan timbul dari membludaknya jumlah penduduk di bumi adalah krisis ketahanan pangan. Urban farming merupakan metode yang seharusnya bisa menjadi solusi untuk memecahkan masalah pangan di masa depan.
Kini, kesadaran urban farming diam-diam sudah merambah negara-negara besar, seperti Amerika dan Inggris. Bahkan, sudah ada sebagian negara lain yang memberikan pelatihan khusus bagi warganya untuk melakukan urban farming.
New York
Pelatihan tersebut berupa menanam sayur di atap, memanen air hujan dan berkebun di pekarangan rumah. Pemerintah sangat serius dalam menggarap program mereka sehingga sebagian besar biaya kebutuhan berkebun didanai oleh pemerintah. Kini, New York merupakan salah satu kota dengan pertanian di atas atap terbesar di dunia.
California
Resesi yang terjadi pada 2008 menyadarkan berbagai organisasi dan komunitas petani, serta institusi akademisi di California untuk membentuk suatu wadah urban farming yang dikenal dengan nama Ponomma Valler Urban Agriculture Initiative. Tujuan dibentuknya wadah tersebut untuk membimbing anggota yang merupakan warga California menjadi manusia yang mandiri terhadap pangan karena bisa menghasilkan produk pangan sendiri.
Kuba
Di Kuba, sektor pertanian yang berkembang baik adalah urban farming. Hal ini disebabkan sulitnya akses transportasi yang menghubungkan antara sentra produksi dan konsumen. Oleh karena itu, masyarakat mengembangkan sistem pertanian secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Pada 2002, pertanian yang digarap secara mandiri mampu menghasilkan 3,4 juta ton pangan, atau 90 persen pertanian dihasilkan secara mandiri.
Kanada
Program urban farming sudah ada di Kanada sejak 1975 hingga kini sudah ada sedikit 97 komunitas berkebun dan beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang yang sama, seperti Lufa Farm dan Alterrus System. Pemerintah menyediakan seluruh fasilitas yang dibutuhkan oleh warganya untuk berkebun secara gratis.
Sumber : https://www.pertanianku.com/urban-farming-tren-bertanam-di-perkotaan-yang-mendunia/