Pada kegiatan budidaya lele, ikan tidak akan terlepas dari gangguan atau serangan hama dan penyakit. Serangan penyakit bisa menyerang lele secara tiba-tiba tanpa diketahui sebelumnya. Penyakit tersebut dapat mengancam kelangsungan hidup lele sehingga menyebabkan produksi menurun. Oleh karena itu, Anda memerlukan upaya pencegahan penyakit budidaya lele dengan tepat.
Pencegahan penyakit lebih disarankan karena lebih efektif dan dapat menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan dibanding pengobatan. Adapun tindak pencegahan yang harus dilakukan agar lele bebas dari hama dan penyakit sebagai berikut.
1. Siapkan kolam dengan baik, terutama saat pegeringan dan pengapuran kolam. Pengeringan dan pengapuran kolam bertujuan membunuh semua organisme (hama dan penyakit) termasuk telur dan larvanya.
2. Penuhi pakan sesuai dengan kualitas dan jumlah yang dibutuhkan oleh ikan. Pastikan juga pakan terbebas dari parasit dan jamur.
3. Hindari padat penebaran ikan yang terlalu tinggi. Tujuannya, agar kondisi ikan tetap sehat dan tidak mudah stres.
4. Perbaiki konstruksi kolam sehingga memungkinkan pembuangan kotoran dan sisa pakan di dasar kolam berjalan lancar. Penumpukan sisa pakan dan kotoran di dasar kolam menyebabkan kandungan amoniak tinggi.
5. Lakukan pergantian air kolam secara berkala agar kualitas air terjaga.
6. Tebar benih unggul.
7. Isolasi ikan yang terlihat secara visual terserang penyakit dan segera obati.
8. Jaga kebersihan dan sanitasi wadah pemeliharaan dan peralatan.
9. Beri perlakuan pada benih sebelum ditebar atau karantina terlebih dahulu. Benih diaklimatisasi, direndam dengan obat antibiotik, atau pencelupan ikan ke dalam vaksin.
10. Percikan garam dapur sebanyak 150—200 g/m3 yang telah dilarutkan dalam air terlebih dahulu setiap sepuluh hari sekali. Tujuan pemberian garam dapur agar membunuh mikroorganisme patogen, meningkatkan salinitas air, dan mengurangi stres pada ikan.
Sumber : https://www.pertanianku.com/trik-melakukan-pencegahan-penyakit-budidaya-lele/