(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Trik Jitu Pemijahan Ikan Lele, Dijamin Berhasil!

Admin dkpp | 23 Desember 2019 | 12526 kali

Pemijahan ikan lele dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu alami, semibuatan, dan buatan. Berikut ini penjelasan ketiga cara pemijahan ikan lele dan trik jitunya agar berhasil. 

Pemijahan alami (natural spawing)

Pemijahan alami merupakan pemijahan ikan yang terjadi secara alami dilakukan oleh ikan tanpa bantuan dari tangan manusia seperti penyuntikan hormon untuk mempercepat pematangan gonad ikan.

Pemijahan alami dilakukan pada sepasang betina dan jantan atau pada sekelompok ikan yang ditempatkan pada satu wadah atau kolam khusus pemijahan. Perbandingan yang baik antara betina dan jantan adalah 1:1 dengan perbandingan berat dan jumlah yang sama.

Wadah pemijahan dapat berupa tembok ataupun bak plastik yang berukuran 2 m × 1 m dan ketinggian air 15—30 cm. Keadaan, suhu, dan salinitas kolam harus disesuaikan dengan karakteristik lele dan tidak boleh ditambahkan perangsang apa pun.

Ketika proses pemijahan berlangsung, kolam akan ditutup untuk mengurangi gangguan yang dapat mengganggu jalannya proses pemijahan. Selain itu, ikan lele lebih senang melakukan pemijahan di tempat gelap dan hangat. Kakaban atau tempat pelekatan telur yang berukuran 25—40 cm diletakkan pada dasar kolam.

Biasanya, proses pemijahan akan berlangsung pada malam hari. Jika sudah terlihat telur yang menempel pada kakaban, segera pindahkan kakaban ke media penetasan yang sudah disiapkan.

Pemijahan semibuatan

Pemijahan semibuatan merupakan proses pemijahan ikan lele yang berlangsung secara alami, tetapi ada campur tangan manusia dengan cara menyuntikkan hormon ke tubuh ikan betina. Hal ini bertujuan mempercepat pematangan gonad pada ikan.

Dosis hormon yang akan disuntikkan harus sesuai dengan bobot ikan. Oleh karena itu, sebelum dilakukan penyuntikan, ikan betina akan ditimbang. Dosis yang dianjurkan adalah 0,2 ml hormon/kg yang diencerkan dengan larutan NaCl 0,9 persen sebanyak 0,3 ml/kg induk. Penggunaan hormon pada jantan adalah setengan dosis betina. Setelah disuntik, ikan akan dibiarkan memijah sendiri secara alami di dalam kolam pemijahan.

Pemijahan buatan (Induced breeding/ hypophysasi)

Pemijahan buatan dilakukan dengan bantuan tangan pembudidaya dengan cara menyuntikkan hormon dan didukung oleh treatment stripping. Hormon yang disuntikkan berupa hormon gonadotropin yang memiliki fungsi untuk memacu kematangan telur dan sperma serta mendorong nafsu birahi.

Setelah disuntikkan hormon, ikan akan diberikan pengurutan pada induk betina untuk mengeluarkan telur. Telur dan sperma harus dicampur merata untuk meningkatkan pembuahan pada hapa penetasan